Buntut Kecurangan Pemilu Rusia, Gorbachev Serukan Pemilu Baru

Mantan Presiden Soviet, Mikhail Gorbachev mengecam kecurangan pemilu Rusia (7/12).

Mantan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, mengimbau pembatalan pemilu parlemen Rusia dibatalkan dan pemilu baru diselenggarakan.

Mantan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev mengatakan hasil pemilu parlemen Rusia itu tidak mencerminkan kehendak rakyat dan pihak berwenang harus mengakui adanya rekayasa dan kecurangan.

Gorbachev, 80 tahun, yang menjabat Presiden Uni Soviet dari tahun 1988 sampai saat runtuhnya Uni Soviet di tahun 1991, hari Rabu mengatakan bahwa mengabaikan opini publik berarti mendiskreditkan pemerintah dan akan membuat keadaan tidak stabil.

Para pemimpin oposisi dan pengamat internasional mengatakan pemilu hari Minggu itu tercemar oleh adanya dugaan meluas terjadinya kecurangan, penggelembungan suara dan berbagai penyimpangan lainnya.

Lima puluh ribu polisi didukung oleh beberapahelikopter berpatroli di jalan raya Moskow, Rabu, dalam suatu peragaan kekuatan untuk mencegah aksi protes hari ketiga menentang kecurangan pemilu yang dituduhkan itu.

Sementara, situs jejaring sosial berjanji akan mengadakan unjuk rasa setiap malam, polisi Rabu malam menangkap 50 demonstran di Moskow dan 100 lainnya di St Petersburg. Para petugas keamanan mengatakan 550 orang telah ditangkap dalam aksi protes di Moskow malam sebelumnya.