BTS dan Wajib Militer: ARMY Indonesia Bertahan dan Tetap Setia 

BTS saat tampil di acara ABC 'Good Morning America' di New York Mei 2019 lalu (dok: REUTERS/Brendan McDermid)

Keputusan BTS untuk menjalani wajib militer membuat sedih para fans yang kerap disapa ARMY, namun sekaligus bangga. Sebagai tanda cinta dan dukungan, ARMY Indonesia akan bertahan dan setia menunggu hingga 2025, juga menggalang dana, serta memberikan donasi kepada yang membutuhkan.

Keputusan kelompok K-pop BTS atau Bangtan Sonyeondan untuk menjalani wajib militer membuat para fans mereka yang kerap disapa ARMY galau dan sedih.

Melalui surat edaran yang dikeluarkan 17 Oktober lalu lewat aplikasi Weverse dan akun media sosial, BIG HIT MUSIC yang menaungi BTS mengatakan: “BIGHIT MUSIC dengan bangga mengumumkan hari ini (17 Oktober) bahwa para anggota BTS akan mengikuti rencana untuk memenuhi kewajiban militer mereka.”

Dinas militer di Korea Selatan diwajibkan bagi laki-laki berusia 18-28 tahun berbadan sehat selama setidaknya 18 bulan, sebagai upaya untuk membela negara. Namun, tahun 2020 lalu, parlemen Korea meloloskan undang-undang yang menyatakan bahwa mereka yang berprofesi di dunia hiburan dapat menunda pelaksanaan wajib militer hingga umur 30 tahun.

“Sedih tapi juga bangga, sedih karena kita akan tidak akan ketemu mereka kayak perform lagi selama (3) tahun,” ujar Ima Matul Maisaroh, ARMY asal Indonesia di Los Angeles, California kepada VOA.

ARMY asal Indonesia lainnya di Los Angeles, Nancy Susatyo-Soqui juga mengaku sedih atas pemberitaan tersebut. Nancy yang sudah 8 kali menonton konser BTS mengaku kecewa dengan pemerintah Korea Selatan.

Nancy Susatyo-Soqui, ARMY asal Indonesia di Los Angeles, California (dok: Nancy Susatyo-Soqui)

“Mungkin karena aku berharap terlalu banyak dari mereka, karena aku pikir mereka akan memberi pengakuan. Kan biar gimana juga, BTS itu sudah mendatangkan banyak uang ke Korea Selatan,” ujar Nancy yang menjadi ARMY sejak tahun 2019 lalu.

Kim Seok-jin atau Jin yang akan berusia 30 tahun bulan Desember mendatang akan menjadi anggota BTS yang pertama menjalani wajib militer selama setidaknya 18 bulan, sesuai dengan ketentuan pemerintah Korea Selatan.

Kim Seokjin (Jin) yang tahun ini berusia 30 tahun akan mendaftarkan diri untuk wajib militer di Korea Selatan (dok: AP Photo/Lee Jin-man)

Jin dilaporkan akan segera memulai proses pendaftaran dinas militernya usai perilisan lagu solo terbarunya, “The Astronaut," kolaborasi dengan kelompok asal Inggris Coldplay, serta beberapa produser terkenal, seperti Max Martin dan Kygo pada akhir bulan Oktober ini. Ia juga dijadwalkan tampil untuk menyanyikan lagu terbarunya di konser Coldplay tanggal 28 Oktober di Argentina.

Para anggota BTS lainnya, yaitu Kim Namjoon (R.M), Min Yoongi (Suga), Jung Hoseok (J-Hope), Park Jimin (Jimin), Kim Taehyung (V), dan yang termuda, Jeon Jung-Kook, juga akan mendaftarkan diri untuk wajib militer sesuai jadwal mereka masing-masing.

Debat Panas Wajib Militer BTS

Keputusan apakah BTS perlu menjalani wajib militer memang sempat menjadi isu panas dan menimbulkan perdebatan publik di Korea Selatan diantara mereka yang menuntut keadilan dan menginginkan adanya pengecualian.

Ha Jae-keun, ahli budaya di Korea Selatan (dok: Ha Jae-keun)

Menurut ahli budaya di Korea Selatan, Ha Jae-keun, sebagian orang setuju untuk memberi (BTS) pengecualian dari wajib militer, tetapi ada juga yang tidak setuju dengan ide ini.

“Selain itu, karena lembaga seperti Kementerian Pertahanan Nasional Korea dan Kantor Administrasi Tenaga Kerja Militer tidak mendukung adanya perluasan pengecualian tersebut,” kata Ha Jae-keun kepada wartawan VOA, Taeksung Oh.

Ha Jae-keun menambahkan hal ini menimbulkan perselisihan yang telah berlarut-larut. Sampai akhirnya BTS mengambil keputusan sendiri.

Walau sedih, keputusan ini membuat ARMY asal Indonesia, Feby Gusti Fatoni senang karena “akhirnya ada kejelasan” mengenai hal ini.

Feby Gusti Fatoni saat nonton konser BTS 'Permission to Dance' di Amerika Serikat (dok: Feby Gusti Fatoni)

“Pasti sedih lah ya, apalagi aku enggak sempat lihat konser terakhir mereka yang di Busan itu sebelum mereka ber-7 wajib militer,” kata warga Bekasi yang sudah menjadi ARMY sejak tahun 2016 ini.

Kontribusi Miliaran Dolar

Melansir majalah Fortune, data tahun 2018 dari Hyundai Research Institute menyatakan bahwa kontribusi BTS terhadap perekonomian Korea Selatan mencapai lebih dari 3,6 miliar dolar per tahun.

Ima Matul Maisaroh, ARMY asal Indonesia di Los Angeles, California (dok: Ima Matul Maisaroh)

“Mereka sudah dianggap sebagai ambasador, mereka juga bikin ekonomi Korea meninggi, menguntungkan Korea, seharusnya sih mereka sudah berbuat banyak untuk negara mereka (red.Korea Selatan) juga,” ujar Ima yang sudah pernah menonton konser BTS di Los Angeles dan Las Vegas beberapa waktu lalu.

Seperti Ima, Nancy juga berpendapat bahwa orang kini tahu lebih banyak tentang Korea Selatan karena BTS. Menurutnya, BTS juga merepresentasikan Korea Selatan dengan baik.

“Sampai mereka diundang Biden (red.presiden AS, Joe Biden), diundang UN (red. United Nations). Ini merupakan sesuatu yang seharusnya membuat mereka bangga dan beri mereka pengakuan. Maksud saya, mereka tidak perlu diberi pengecualian 100 persen, tapi paling tidak perpendek durasi (wajib militernya),” kata Nancy yang berprofesi sebagai manajer bagian pembelian dan layanan pelanggan untuk perusahaan distributor dan pabrik mainan di Los Angeles ini.

BTS (tengah) RM (ki-ka) V, Jung Kook, Jimin, Jin, J-Jope, Suga, RM saat berbicara di Gedung Putih, Washington, D.C. (dok: AP/Evan Vucci)

Ha Jae-keun mengatakan, BTS telah banyak berkontribusi banyak ke Korea Selatan. Hal ini menimbulkan pendapat yang mengatakan “biarkan mereka melakukan pekerjaan mereka sebagai ‘boy group’ global tanpa jeda.”

“Namun, kewajiban untuk menjalankan wajib militer di Korea adalah isu yang jauh lebih sensitif dibandingkan dengan isu yang lain, pihak berwenang tidak dapat memutuskan dengan mudah untuk memberi mereka pengecualian dari wajib militer,” jelas Ha Jae-keun.

Kontroversi Penghindaran Wajib Militer

Profesor jurusan studi Asia Tenggara di New York University, Stephanie Choi menjelaskan kepada VOA bahwa banyak artis-artis pria yang mencari cara ilegal untuk menghindari wajib militer di Korea Selatan.

Kantor berita Yonhap di Korea Selatan melaporkan bahwa penyanyi k-pop, salah satunya Yoo Seung-jun atau Steve Yoo melepaskan kewarganegaraan Korea-nya pada tahun 2002 dan menjadi warga negara Amerika Serikat untuk menghindari dinas militernya. Sejak itu ia dilarang masuk ke negaranya.

BTS di ajang Grammy Awards 2020 (dok: Jordan Strauss/Invision/AP)

Stephanie Choi menambahkan militer Korea Selatan juga pernah memiliki unit entertainer atau pelaku industri hiburan. Mereka yang masuk ke dalam unit tersebut bisa mendapatkan waktu istirahat ekstra, serta hak istimewa lainnya. Namun, unit tersebut akhirnya dihapus pada tahun 2013 karena dianggap menyebabkan ketidakadilan.

Dampak Terhadap Industri Musik

Hingga kini BTS sudah pernah tampil di berbagai ajang penghargaan bergengsi di Amerika Serikat, seperti American Music Awards dan Grammy Awards. Tidak hanya itu, mereka juga meraih dua nominasi Grammy, serta piala American Music Awards untuk berbagai kategori, termasuk Artist of the Year, dan masih banyak lagi.

BTS di ajang Grammy Awards 2022 (dok: Jordan Strauss/Invision/AP)

BTS pernah mengadakan konser di banyak negara bagian di Amerika Serikat. Menurut situs Billboard.com, konser BTS yang berlangsung selama 4 hari di Los Angeles, California, berhasil menjual sebanyak 214 ribu tiket dan meraup penghasilan sebesar 33 juta dolar AS. Ini merupakan jumlah terbesar dalam hampir satu dekade.

“BTS telah mengambil peran sebagai pemimpin musik K-pop. Dan K-pop telah diterima melalui BTS di industri musik dunia. Jadi ada kekhawatiran bahwa tanpa BTS, posisi K-pop bisa sedikit melemah,” ujar Ha Jae-keun.

Ha Jae-keun menambahkan bahwa banyak bintang K-pop yang bagus. Namun, Ha Jae-keun mengatakan mereka tidak banyak mendapat perhatian, karena BTS.

“Dengan pendaftaran (wajib militer yang dilakukan) anggota BTS, para bintang K-pop yang bagus ini bisa memiliki kesempatan untuk menarik perhatian publik. Pendaftaran (wajib militer) BTS memiliki dua sisi yang berlawanan. Jadi, kita harus menunggu dan melihat sisi mana yang lebih unggul,” tambahnya.

Hingga kini juga sudah semakin banyak kelompok K-pop selain BTS yang pernah melakukan tur ke Amerika Serikat, antara lain BLACKPINK, NCT, Seventeen, Stray Kids, dan TWICE.

ARMY Indonesia Tetap Setia

Bunga Aprilia yang sudah menjadi ARMY selama delapan tahun percaya bahwa BTS “akan melakukan kewajiban sebagai warga negara yang baik.”

Kecintaan Bunga akan BTS tumbuh ketika ia tak sengaja menonton klip video musik “War of Hormone” yang lalu membuatnya penasaran. Hal inilah yang juga mendorongnya untuk mendirikan ‘BTS ARMY Indonesia’ pada tahun 2014. Hingga kini ‘BTS ARMY Indonesia’ sudah merangkul kurang lebih 700 anggota dan 112 ribu pengikut di Instagram.

Melalui BTS ARMY Indonesia, Bunga dan teman-teman kerap membagikan informasi, menggelar acara dan menggalang donasi, salah satunya “untuk korban banjir di beberapa wilayah Indonesia.”

Sama halnya dengan Bunga, Feby Gusti Fatoni mengaku suka dengan BTS karena musiknya yang mengena dalam kehidupannya. Salah satu lagu BTS favoritnya adalah “Answer: Love Myself.”

“Karena kalau aku lagi down dan butuh semangat selalu aku dengerin. Suka banget sama liriknya yang tentang self-love gitu,” katanya.

Tidak hanya itu, berbagai acara ragam hiburan BTS kerap membuatnya tertawa dan bisa menghilangkan rasa stres.

Feby Gusti Fatoni, pendiri gerakan donasi BTS ARMY INA Project di Indonesia (dok: Feby Gusti Fatoni)

“Performance mereka juga bikin aku selalu ‘wow’ gitu, karena memang they put their 100 percent effort on every stage. Dan juga karakter mereka yang true to their feelings,” tambah Feby yang sudah menonton konser BTS sekitar 20 kali ini.

Kecintaan akan BTS juga mendorong Feby untuk mendirikan gerakan donasi BTS ARMY INA Project pada Maret 2020, bertepatan ketika pandemi COVID melanda Indonesia. Ia pun lalu mengajak teman-teman dari beberapa kelompok fan BTS untuk menggalang donasi.

“Alhamdulillah bisa galang dana hampir 400 juta (rupiah) untuk bantu tenaga kesehatan dan juga supply keperluan untuk melawan COVID di Indonesia. (Sejauh ini) kita udah donasi di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, hewan, dan juga bencana alam.

Walau BTS hiatus, Feby berencana untuk tetap melanjutkan gerakan donasi YANG dilakukan oleh BTS ARMY INA. Terkait dengan kewajiban militer BTS, Feby berusaha menguatkan sesama ARMY yang tengah sedih dan berterima kasih kepada para ARMY yang “mau bertahan dan nunggu mereka balik lagi as a group.”

BTS ARMY INA Project saat melakukan proyek donasi dalam rangka ulang tahun Jungkook dan RM (dok: Feby Gusti Fatoni)

“Toh agency mereka enggak akan ngebiarin kita untuk puasa konten. Justry akan ngebanjirin ARMY dengan konten-konten yang udah mereka siapin, bahkan mungkin dua tahun sebelumnya. Plus, ARMY juga akan ditemenin sama solo project member. Jadi Inshaallah sampai 2025 mereka balik lagi ber-7 itu enggak akan berasa,” tambahnya.

Kepada para ARMY yang sedang bersedih, Nancy mengingatkan kembali pesan yang disampaikan oleh RM dan J-Hope di konser “Yet To Come” yang diselenggarakan di Busan beberapa waktu lalu, yaitu percayalah kepada mereka.

Nancy Susatyo-Soqui saat menonton konser BTS 'Permission to Dance' di AS (dok: Nancy Susatyo-Soqui)

“Kalau kita percaya kepada mereka dan kita selalu bersama mereka, mendukung mereka, semuanya akan baik-baik saja. Saya percaya kepada mereka. Saya kira itu yang bisa menghibur saya. Mungkin mereka tidak akan bersama-sama sebagai satu grup selama beberapa waktu, tapi secara individu mereka tetap adalah BTS,” tambah penggemar lagu ‘Spring Day’ ini.

Bagi Ima Matul Maisaroh, yang terpenting para ARMY harus tetap kuat, “bangga dan mengerti tentang mereka, dan kewajiban mereka sebagai warga Korea.”

“Terus dengarkan lagu mereka, kirim rasa cinta kepada mereka. Tidak perlu sedih. Saya sedih tapi dalam waktu yang bersamaan saya bangga terhadap mereka,” ujarnya.

BIGHIT Music mengatakan bahwa pihaknya dan BTS berharap dapat berkumpul kembali sekitar tahun 2025 setelah menyelesaikan kewajiban militer mereka. [di/dw]