Pemboman di Kabul Tewaskan 15, Termasuk 2 Tentara AS

Tentara NATO mengamankan lokasi serangan bunuh diri di Kabul, Kamis (16/5).

Ledakan hebat pada jam sibuk Kamis pagi (16/5) itu merusak hebat bangunan-bangunan di sekitarnya dan memecahkan kaca-kaca di bagian lain kota itu.
Pihak berwenang Afghanistan mengatakan seorang pembom bunuh diri dengan menggunakan mobil menyerang sebuah konvoi militer asing di Kabul, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai sekitar 40 lainnya – salah satu serangan terburuk di ibukota Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Ledakan hebat pada jam sibuk Kamis pagi itu merusak hebat bangunan-bangunan di sekitarnya dan memecahkan kaca-kaca di bagian lain kota itu.

Seorang juru bicara NATO mengatakan kepada VOA, dua tentara NATO dan empat warga sipil yang bekerja sebagai pegawai kontrakan adalah di antara mereka yang tewas. Para pejabat militer Amerika mengatakan kedua tentara itu warga Amerika. Para pejabat Afghanistan mengatakan, sembilan warga sipil Afghanistan tewas, termasuk dua anak.

Kelompok pemberontak Hezb-e-Islami mengaku bertanggungjawab atas serangan itu, dan seorang jurubicaranya mengatakan, para penasehat Amerika adalah sasaran mereka.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk serangan itu, dan mengatakan itu merupakan perbuatan para teroris dan musuh dari perdamaian Afghanistan.

Serangan bom bunuh diri terakhir di Kabul terjadi Maret lalu ketika seorang pembom bunuh diri menewaskan sembilan orang di luar kementerian pertahanan pada saat Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel berkunjung.

Hezb-e-Islami adalah kelompok militan yang -- seperti halnya Taliban -- anti-orang asing dan anti-pemerintah. Namun, di masa lalu, kelompok ini memerangi Taliban untuk merebut kontrol di Afghanistan.