Boeing Kembali Laporkan Kerugian

Foto udara menunjukkan pesawat-pesawat Boeing 737 Max yang sedang diproduksi di pabrik pesawat Boeing di Renton, negara bagian Washington (foto: dok).

Perusahaan pesawat Boeing yang bermasalah melaporkan kerugian kuartal pertama $343 juta pada hari Rabu (24/4). Kerugian itu disebabkan oleh masalah keselamatan penerbangan baru-baru ini, sehingga memperlambat produksi dan pengiriman.

Boeing mengatakan, pihaknya mengurangi produksi pesawat jenis 737, menyusul insiden yang hampir menimbulkan bencana, pada pesawat jet Alaska Airlines pada Januari yang kemudian memicu pengawasan ketat dari Washington dan di antara pelanggan maskapai Boeing.

Kerugian pada kuartal pertama, lebih kecil dari perkiraan analis, dibandingkan dengan kerugian sebesar $414 juta tahun lalu. Pendapatan turun 7,5 persen menjadi $16,6 miliar.

BACA JUGA: Setidaknya 50 Orang Terluka setelah Pesawat Boeing 787 LATAM ‘Mendadak Kehilangan Ketinggian’

Bisnis pesawat komersial Boeing mengalami kerugian operasional karena perusahaan itu merujuk pada "pertimbangan pelanggan" yang tidak menentu, menyusul penghentian sementara pesawat 737 MAX 9.

“Hasil kuartal pertama kami mencerminkan tindakan segera yang kami ambil untuk memperlambat produksi 737, guna mendorong peningkatan kualitas,” kata Kepala Eksekutif Dave Calhoun, yang akan mengundur-kan diri pada akhir tahun ini.

Perusahaan melaporkan kerugian $1,13 per saham yang disesuaikan, dan pendapatan $16,57 miliar dalam tiga bulan pertama. [ps/lt]