Boeing Alami Penurunan Pendapatan dari Bisnis Pertahanan

Model andalan Boeing 737 di pabrik perakitan Boeing di Renton, Washington (foto: ilustrasi).

Boeing Co. membuyarkan perkiraan Wall Street dengan tetap meraih keuntungan pada kuartal keempat tahun 2016, meskipun ada penurunan pendapatan dari sektor bisnis pertahanan.

Perkiraan perusahaan itu hari Rabu (25/1) menunjukkan bahwa pengiriman pesawat komersil akan sedikit naik pada tahun 2017 ini, setelah anjlok tahun lalu.

Boeing memperkirakan pendapatan tahunan pada 2017 ini akan berkisar antara 9 dolar 10 sen dan 9 dolar 30 sen per lembar saham, hampir sama dengan perkiraan analis yaitu pada 9 dolar 25 sen per lembar saham. Namun demikian, perkiraan pendapatan perusahaan itu sedikit lebih rendah dibanding target Wall Street.

Pendapatan Boeing dan perusahaan pembuat pesawat terbang saingannya di Eropa, Airbus, beberapa tahun terakhir ini meningkat tajam karena pertumbuhan ekonomi global, perolehan keuangan yang lebih baik maskapai-maskapai penerbangan dunia, dan kenaikan jumlah penerbangan di pasar yang sedang berkembang – khususnya di Asia; yang semua ikut meningkatkan permintaan akan pesawat penumpang. Harga bahan bakar pesawat terbang naik tajam dua kali dalam sepuluh tahun ini mendorong produksi pesawat-pesawat yang lebih hemat bahan bakar. Sementara rendahnya tingkat suku bunga juga membuat harga pesawat terbang lebih terjangkau.

Pabrik Boeing dan Airbus sama-sama sudah memiliki daftar pesanan yang baru akan terpenuhi selama beberapa tahun. Namun dalam beberapa tahun mendatang mereka tampaknya akan menghadapi kompetisi yang lebih sengit untuk menjual model andalan, yaitu model Boeing 737 dan Airbus A320. Pabrik pesawat terbang Kanada – Bombardier, juga Rusia dan China sedang dalam tahap berbeda membuat pesawat ukuran serupa.

Keuntungan Boeing dari bisnis dengan pemerintah mungkin akan berkurang. Boeing memperkirakan pendapatan tahun 2017 dari sektor pertahanan dan antariksa akan anjlok hingga 5%, termasuk penurunan penjualan pesawat-pesawat militer.

Bulan lalu Boeing mendapat kejutan yang tidak mengenakan ketika presiden terpilih Donald Trump mengecam biaya penggantian pesawat jumbo jet Boeing 747 yang digunakan sebagai pesawat kepresidenan Air Force One.

“Biaya itu tidak terkendali, lebih dari empat miliar dolar”, tulis Trump di Twitter. “Batalkan pesanan itu”, tambahnya. CEO Boeing Dennis Muilenburg bertemu dengan Trump di Trump Tower untuk meyakinkan Trump bahwa perusahaan itu akan bekerja keras mengurangi biaya program tersebut.

Boeing hari Rabu mengatakan pendapatan bersih untuk kuartal keempat mencapai 1,63 miliar dolar, naik 59% dibanding tahun sebelumnya. Sebelum pengeluaran pensiun tertentu diperhitungkan, Boeing mengatakan memperoleh pendapatan $2.47 per saham dari bisnis pokoknya. [em/ds]