Benjamin Netanyahu: Iran Harus Akhiri Pengayaan Uranium

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan upaya internasional membatasi program nuklir Iran harus mencakup diakhirinya secara menyeluruh pengayaan uranium.
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan perjanjian apapun yang memungkinkan Iran terus memperkaya uranium akan mengancam keamanan Israel karena membuka pintu penahan proliferasi nuklir.

"Sayangnya, negara-negara terkemuka di dunia kini sedang membahas mengenai membiarkan Iran punya kemampuan memperkaya uranium. Saya berharap mereka tidak melakukannya karena itu akan menjadi kesalahan besar," kata Netanyahu.

Dalam pertemuan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) di Washington, Netanyahu mengatakan, keamanan nyata hanya akan tercapai dengan penghancuran semua sentrifus Iran, fasilitas pengayaan bawah tanahnya, reaktor air berat serta stok uranium yang diperkaya.

Iran menyatakan program nuklirnya hanya untuk keperluan damai dan sipil. Negara itu terlibat pembicaraan dengan kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta Jerman untuk membatasi program nuklirnya sebagai imbalan dilonggarkannya beberapa sanksi internasional.

Pejabat-pejabat Amerika yang terlibat pembicaraan itu mengatakan ada kesepakatan umum, Iran akan diizinkan mempertahankan sebagian uranium yang telah diperkaya. Tetapi kadar kemurniannya akan jauh di bawah 20 persen seperti uranium yang telah diperkaya Iran, yang hanya sedikit dibawah kadar uranium untuk membuat senjata.

Dalam pertemuan hari Senin dengan Netanyahu di Gedung Putih, Presiden Barack Obama mengatakan komitmen Amerika mencegah Iran membuat senjata nuklir adalah mutlak.

Menteri Luar Negeri John Kerry kepada AIPAC yang pro-Israel mengatakan, Amerika tidak akan menerima kesepakatan yang buruk hanya sekedar untuk mencapai kesepakatan dengan Iran.

Kerry mengatakan, "Ini bukan proses untuk mempercayai Teheran. Ini menguji Iran. Dan kalian boleh merasa yakin bahwa jika Iran gagal dalam tes ini, Amerika tetap akan mendukung Israel."

Israel telah lama menyatakan berhak menyerang Iran secara militer guna mencegah negara itu membuat senjata nuklir. Tetapi Kerry mengatakan, itu bukan jaminan keamanan jangka panjang.

"Mereka yang menyatakan serang dan hantam perlu datang untuk menelaah apa yang akan terjadi setelah serangan dilakukan. Apakah serangan memusnahkan program itu selamanya atau membuka segala macam kemungkinan lain termasuk Iran keluar dari perjanjian non-proliferasi nuklir, tidak mengizinkan inspektur IAEA masuk, tidak mengikuti perjanjian internasional apapun. Itu sebuah kemungkinan," tambah Kerry.

Selain soal Iran, Perdana Menteri Israel Netanyahu berbeda pendapat dengan pemerintahan Obama mengenai beberapa bagian penting kerangka kerja perdamaian dengan Palestina, termasuk perbatasan untuk solusi dua negara dan pembangunan permukiman Yahudi yang terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki.