Pidato Inaugurasi Obama Banyak Dapat Pujian

  • Michael Bowman

Usai upacara pelantikan, Presiden Obama dan para pejabat AS lainnya melakukan santap siang di aula Statuary Hall, Gedung Capitol, Senin (21/1).

Tak lama setelah upacara pelantikan di mana Presiden Obama menyampaikan pidatonya, reaksi terhadap pidato Obama itu langsung bergema di aula Kongres AS.
Usai upacara pelantikan, Presiden Obama bergabung dengan para anggota kabinet, pemimpin Kongres, hakim Mahkamah Agung dan para pejabat lainnya untuk jamuan makan siang di Gedung Capitol. Jamuan makan siang diadakan di Statuary Hall, ruang melingkar yang berisi patung-patung tokoh politik ternama Amerika di mana DPR pernah mengadakan pertemuan.

Senator Charles Schumer mengatakan, "Di aula ini empat presiden mengambil sumpah jabatan. Di sini Abraham Lincoln menjalankan satu periode jabatan di Kongres. Dan John Quincy Adams – satu-satunya mantan presiden yang kembali menjabat di DPR dan menentang perbudakan.”

Para tamu bersulang untuk Wakil Presiden Joe Biden dan Presiden Obama, yang kemudian berbincang sebentar.

"Saya yakin kita sekarang ini dapat bertindak untuk membuat perbedaan bagi anak-anak dan cucu-cucu kita,” kata Obama.

Beberapa saat sebelumnya, para anggota parlemen mendatangi Gedung Capitol mengenakan mantel, topi dan sarung tangan yang membuat mereka hangat selama upacara pembukaan yang dilakukan diluar ruangan.

Presiden Barack Obama melambai kepada massa setelah memberikan pidato inaugurasi, sementara Wapres Joe Biden memberikan tepuk tangan (21/1).

Senator Republik Johnny Isakson berbagi pikirannya: "Saya pikir inagurasi itu adalah program besar, program menggembirakan. Menurut saya musik dan puisinya fantastis. Pidato presiden itu bijaksana. Saya rasa itu adalah bukti lain bagi konstitusi kita dan demokrasi kita."

Anggota Kongres dari Partai Demokrat John Conyers tidak memiliki komentar lain selain memuji pidato Presiden Obama.

"Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Saya pikir dia akan menjalankan masa jabatan kedua dengan lebih kuat daripada yang pertama,” kata John Conyers.

Namun Senator Republik John McCain mengatakann pidatonya kurang bipartisan."Itu adalah pelantikan kedelapan yang saya hadiri. Saya tidak mendengar langsung secara khusus dari Obama yang mengatakan, 'Saya merangkul orang-orang di pihak lain,’ dan permohonan untuk bekerja sama. Itu tidak terdapat di dalam pidato,” kata McCain.

Perwakilan Partai Demokrat Gerry Connolly memuji daftar tantangan Obama, seperti perubahan iklim, yang akan ia hadapi dalam masa jabatan kedua.

"Franklin Delano Roosevelt jelas-jelas menyampaikan beberapa rincian ketika dilantik pada tahun 1933. Jadi saya rasa pidato Obama tidak pantas sama sekali, terutama untuk masa jabatan kedua,” kata Connolly.

Sembari memuji semangat juang warga Amerika, Obama juga menyerukan tindakan bersama atau kolektif yang menuai tanggapan beragam dari anggota parlemen. Banyak anggota Partai Demokrat mengatakan Presiden semata-mata menyatakan yang sebenarnya - bahwa tugas-tugas tertentu memerlukan tindakan nasional untuk diatasi. Anggota Kongres dari Partai Republik John Campbell mengatakan kata-kata presiden itu membuatnya resah. Ia mengatakan, "'Kata kolektif' membangkitkan emosi saya, dan bukan emosi yang baik."

Terlepas dari adanya perselisihan partisan, Senator Demokrat Robert Casey mengatakan pidato pelantikan presiden Amerika adalah penting.

"Saya tahu ada pihak yang sinis yang mengatakan bahwa pidato tidak penting dan tidak bisa melunakkan sinisme dan partisan. Tapi saya tidak setuju. Saya pikir kita semua memiliki beberapa nilai dasar sebagai warga Amerika. Dan kita perlu diingatkan tentang hal itu,” kata Casey.

Tidak ada satu pun pidato presiden yang dapat menghapus perselisihan antar ideologi. Dalam pidato yang satu ini, Presiden Obama menyampaikan tema besar dari agenda empat tahun ke depan mengenai langkah-langkah pendekatan terhadap Kongres yang terpecah secara politik.