Bantuan PBB Bagi Warga Libya Tiba di Kota Pelabuhan Misrata

  • Lisa Schlein

Kapal kemanusiaan yang dikirim ke Misrata merawat puluhan orang yang terluka akibat kekerasan di Libya (4/4).

Kapal PBB membawa 800 ton bantuan kemanusiaan bagi sejumlah badan PBB, termasuk 600 ton pangan dan 100 ton air botol.

Para pejabat PBB mengatakan kapal yang disewa Program Pangan Dunia berlabuh di Pelabuhan Misrata hari Kamis dan sekarang sedang membongkar muatan.

Kapal itu membawa 800 ton bantuan kemanusiaan bagi sejumlah badan PBB, termasuk 600 ton pangan dan 100 ton air botol. Juru bicara WFP, Emilia Casella, mengatakan badan kemanusiaan itu akan berusaha membawa lebih banyak bantuan lagi ke darat.

“Dalam beberapa hari mendatang, kami juga akan membawa 2.000 ton tepung terigu dan minyak goreng dari Mesir ke Benghazi lewat jalan darat. Semua ini adalah bagian dari Program Pangan Dunia sebagai penyedia pangan untuk mengirim pasokan bagi semua orang yang membutuhkannya,” ujarnya.

Kapal itu juga membawa sekitar 14 ton perlatan kesehatan dan obat-obatan dari WHO. Pasokan itu termasuk peralatan kesehatan darurat, yang akan melayani 50.000 orang selama tiga bulan, dan 10 peralatan trauma bagi 5.000 orang yang membutuhkan operasi.

Warga di Misrata menyambut gembira datangnya bantuan kemanusiaan (4/4).

WHO juga mengirim seorang ahli bedah dan seorang ahli anestesi ke Misrata untuk membantu staf kedokteran setempat menangani mereka yang terluka dalam pertempuran.

Dana Anak-anak PBB (UNICEF) juga mengirim berton-ton bahan bantuan utama. Juru bica UNICEF, Marixi Mercado, mengatakan pasokan itu termasuk perlatan kesehatan darurat dan peralatan operasi yang cukup untuk menangani 30.000 orang selama sebulan.

Ia menjelaskan, “Selain itu, UNICEF juga mengirim mainan untuk anak-anak, sehingga mereka bisa bermain di dalam ruang yang cukup aman. Ada laporan tentang penembak gelap yang menembaki anak-anak di Misrata. Anak-anak yang terpaksa bermain di ruang-ruang tertutup dan tidak bersekolah perlu bantuan psikologis. UNICEF juga menanggapi kebutuhan di Libya timur dengan mengirim peralatan kesehatan dan kebersihan untuk puluhan ribu warga yang terkena dampak konflik melalui kemitraan dengan LSM di Benghazi.”

Mercado mengatakan UNICEF sangat prihatin karena adanya sejumlah besar ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak yang menimbulkan ancaman terhadap anak-anak dan keluarga mereka.

Ia mengatakan ada laporan bahwa di Libya timur terdapat banyak sekali ranjau dan bom yang belum meledak, senjata dan amunisi yang ditinggalkan, serta ranjau-ranjau darat yang baru disebar.