Bank Sentral Eropa Lancarkan Paket Stimulus Baru

Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi memberikan keterangan pers di Frankfurt, Jerman (foto: dok).

Bank Sentral Eropa (ECB) melancarkan putaran baru langkah-langkah stimulus ekonomi hari Kamis, sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian yang kembang-kempis di blok 19 dengan mata uang euro itu.

Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas semua suku bunga pentingnya, meningkatkan program pembelian asset bulanannya dan mengumumkan pinjaman baru dan murah bagi bank-bank dengan harapan mereka akan meminjamkan dana tersebut kepada perusahaan dan konsumen untuk meningkatkan perekonomian kawasan itu. Ekonomi zona euro praktis macet selama beberapa tahun, meningkat hanya 0,3 % selama tiga bulan terakhir tahun 2015.

Para pembuat kebijakan ECB memangkas suku bunga pembaharuan kreditnya dari tingkat yang sudah rendah 0.05 % menjadi 0 %, makin memperketat suku bunga yang dikenakan kepada bank dari – 0,3 % menjadi – 0,4 % dan mengatakan ECB akan meningkatkan stimulusnya untuk pembelian obligasi dari 60 miliar dolar menjadi 85 miliar dolar per tahun.

Semua langkah itu serupa dengan taktik Bank Sentral Amerika, yang melakukan hal itu beberapa tahun lalu untuk mengangkat perekonomian terbesar di dunia itu dari resesi tahun 2008-209. Sejak itu, perekonomian Amerika pulih dengan turunnya tingkat penganggurannya menjadi 4,9 % meskipun pertumbuhan ekonomi belum secepat yang diingankan para pembuat kebijakan Bank Sentral dan banyak orang masih mencari pekerjaan tetap dengan upah lebih baik dari pada pekerjaan paruh waktu.

Perekonomian dunia turun dalam beberapa bulan terakhir ini dengan lambannya pertumbuhan di China, perekonomian terbesar kedua di dunia.

Tingkat pengangguran di zona euro turun dari puncaknya tahun 2013 yaitu 12,1 % tapi masih di angka yang tinggi 10,3 % bulan Januari.

Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi mengatakan langkah-langkah stimulasi baru ini menunjukkan “kita belum kehabisan amunisi”. Ia mengatakan “tingkat suku bunga akan tetap rendah, sangat rendah untuk waktu yang lama, jauh melampau batas waktu pembelian aset-aset yang kita rencanakan. ” Namun, ia menambahkan “dari sudut pandang sekarang kita harapkan tidak perlu menurunkan tingkat suku bunga lebih jauh lagi. [my/ii]