Bank Sentral AS Lanjutkan Upaya Stimulus

Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserv, Ben Bernanke, berbicara pada wartawan di Washington (19/6).

Bank Sentral AS atau Federal Reserves akan melanjutkan upaya-upaya stimulus akibat tingkat pengangguran yang masih terlalu tinggi.
Gubernur Bank Sentral Amerika atau Federal Reserve, Ben Bernanke, mengatakan bank bisa menyudahi upaya merangsang ekonomi akhir tahun ini, karena ekonomi tumbuh secara moderat. Tetapi Bernanke mengatakan tingkat pengangguran masih terlalu tinggi, sehingga bank akan melanjutkan upaya-upaya stimulus untuk sementara ini.

Pada 2008, Federal Reserve atau Fed, menurunkan suku bunga jangka pendek ke tingkat terendah guna mendorong pertumbuhan ekonomi selama krisis keuangan. Ketika upaya itu menuai hasil mengecewakan, Fed melakukan program tambahan guna menekan suku bunga jangka panjang melalui pembelian obligasi bernilai US$85 miliar dolar setiap bulan.

Bernanke mengatakan sementara ini Fed akan melanjutkan program pembelian itu, tetapi akan menguranginya secara bertahap jika perekonomian terus membaik. Ditambahkannya, tindakan menaikkan suku bunga jangka pendek akan dilakukan lebih jauh di masa depan.

Upaya stimulus berfokus pada suku bunga rendah, karena hal itu membuat lebih murah bagi perusahaan untuk membeli peralatan baru, memperluas pabrik, dan menerima pegawai baru. Tetapi jika berlangsung terlalu lama, program stimulus bisa memicu inflasi.

Bernanke menyampaikan hal itu setelah pertemuan dua hari dengan pejabat-pejabat senior Federal Reserve, yang mencermati ekonomi dan membahas sejumlah tindakan.