Bakal Capres Partai Republik Berdebat soal Imigrasi, Kebijakan LN, dan Ekonomi

  • Jim Malone

Delapan kandidat calon presiden dari Partai Republik berdebat di Milwaukee, Wisconsin, hari Selasa (10/11).

Delapan kandidat calon presiden dari Partai Republik hari Selasa (10/11) berselisih soal imigrasi, kebijakan luar negeri, ekonomi dalam debat keempat Partai Republik yang diadakan di Milwaukee, Wisconsin.

Salah satu perbedaan pendapat terbesar adalah soal imigrasi, isu yang mendorong pengusaha Donald Trump ke puncak atas jajak pendapat. Trump mempertahankan rencananya untuk memulangkan jutaan imigran ilegal.

“Kita akan mengirim mereka pulang. Negara kita negara hukum. Pilih saja, kita punya negara atau atau tidak,” kata Trump.

Namun, rencana Trump itu ditantang oleh Gubernur Ohio, John Kasich.

“Sebelas juta orang? Yang benar aja, kita semua tahu, kita tidak bisa asal comot saja dan mengirim mereka ke luar perbatasan. Itu argumentasi yang tolol,” ejek Kasich.

Tetapi, Senator Texas, Ted Cruz mengatakan, penting untuk mengamankan perbatasan. “Kita dapat menerima imigrasi yang legal sambil melaksanakan aturan hukum,” ujarnya.

Kebijakan Luar Negeri juga menjadi fokus utama, termasuk, campur-tangan Rusia di Suriah dan usaha menghadapi ISIS.

Kandidat lain, wanita pengusaha, Carly Fiorina mengatakan, “Kita harus bisa menjalankan wilayah bebas terbang di Suriah, karena Rusia tidak bisa mengatur AS di mana dan kapan pesawat-pesawatnya bisa kita terbang”.

Sementara, Ben Carson mengatakan, ISIS tetap merupakan ancaman utama. Ia mengatakan, “Kita harus terus melawan mereka, karena tujuan kita bukan untuk membatasi kegiatan mereka, tetapi menghancurkan mereka sebelum mereka menghancurkan kita”.

Tetapi Senator Rand Paul memperingatkan bahaya keterlibatan militer Amerika lebih jauh baik di Suriah maupun di Irak.

“Jika kita siap untuk itu, bersiap-siaplah untuk mengirim anak laki-laki dan perempuan kita untuk melancarkan perang lain lagi di Irak. Saya tidak mau hal itu terjadi,” kata Paul.

Kandidat-kandidat dari Partai Republik ini akan berdebat lagi pertengahan Desember. [ps/ii]