Austria, Jerman Buka Perbatasan bagi Ribuan Migran

Para migran tampak gembira begitu sampai di stasiun kereta api di Munich, Jerman, Sabtu (5/9).

Pemerintah Austria dan Jerman hari Sabtu (5/9) membuka perbatasan mereka bagi ribuan migran yang menumpangi bus, kereta api atau berjalan kaki.

Austria dan Jerman hari Sabtu (5/9) membuka perbatasan mereka bagi ribuan migran yang menumpangi bus, kereta api atau berjalan kaki untuk memasuki Austria dan melanjutkan perjalanan mereka ke Jerman.

Namun, kepala polisi Hungaria menyatakan pihak berwenang tidak lagi akan menyediakan transportasi bus untuk membawa para migran ke perbatasan Austria, dengan menyebut hal itu hanya berlaku “sekali”.

Negara-negara anggota Uni Eropa berbeda pendapat dalam menghadapi arus migran yang belum pernah terjadi seperti sekarang ini. Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini memperingatkan bahwa para migran masuk kawasan tersebut untuk bermukim di sana dan menyerukan pendekatan Eropa yang kompak untuk menanggapinya secara efektif.

Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz mengatakan penderitaan para migran dan meningkatnya korban jiwa merupakan peringatan bagi Eropa agar menyelesaikan krisis pengungsi paling besar yang dihadapinya sejak Perang Dunia II.

Kereta-kereta penuh pengungsi tiba di Jerman hari Sabtu, setelah berhari-hari tertunda di stasiun kereta api Keleti di Budapest, Hungaria. Kereta-kereta awal yang membawa pengungsi itu meninggalkan Austria menuju Jerman pada hari Sabtu, beberapa jam setelah para pengungsi diangkut dengan bus dari Budapest ke perbatasan Austria.

Ini merupakan terobosan setelah status pengungsi yang meminta suaka di wilayah Uni Eropa terkatung-katung selama sepekan ini.

Para pejabat Austria Sabtu menyatakan beberapa ribu pengungsi telah memasuki Austria, di mana mereka disambut dengan paket-paket bantuan dan tempat untuk bermalam.

Kanselir Austria mengatakan negaranya dan Jerman akan mengizinkan para migran masuk tanpa hambatan. Kanselir Werner Faymannmengumumkan keputusan itu Sabtu pagi setelah berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Faymann mengatakan keputusan itu didorong oleh “situasi darurat sekarang ini di perbatasan Hungaria.”