AS Ungsikan Ratusan Orang di Guantanamo Jelang Badai Matthew

Badai tropis Matthew, terlihat di satelit NASA-NOAA, Suomi NPP pada 29 September 2016.

Ratusan orang siap diterbangkan keluar Pangkalan Angkatan Laut Amerika di Teluk Guantanamo sementara badai kuat Matthew bergerak menuju Kuba, Haiti dan Jamaika.

Angkatan Laut Amerika menyatakan orang-orang yang tinggal di pangkalan dan pusat tahanan militer di ujung timur pulau Kuba diminta untuk berlindung, dan evakuasi wajib para personel nonesensial sedang berlangsung. Ini mencakup 700 anggota keluarga personel militer di sana.

Sejumlah tahanan masih berada di pusat tahanan dan sekitar 5.500 orang tinggal di pangkalan tersebut.

Matthew adalah badai terkuat yang melewati Samudra Atlantik setelah badai Felix pada tahun 2007. Matthew, yang disertai angin berkecepatan maksimum 240 kilometer per jam, diperkirakan akan tetap tergolong badai kuat hingga hari Minggu.

Badai ini diperkirakan akan mencurahkan hujan cukup lebat dan menimbulkan kekacauan di beberapa bagian Karibia dalam beberapa hari mendatang.

Di Kingston, Jamaika, penduduk telah membeli cukup banyak makanan untuk beberapa hari mendatang. Tetapi perdana menteri Jamaika Andrew Holness menyatakan sebagian orang kemungkinan besar akan mengabaikan perintah evakuasi.

Haiti telah mulai mengungsikan penduduk dari pulau-pulau berpasir di bagian selatan yang diperkirakan akan terimbas Matthew.

Badai ini diperkirakan akan melalui Kuba Timur dan Bahama hari Selasa hingga Rabu.

Pemerintah Kuba telah menetapkan situasi darurat di lima provinsinya di bagian timur.

Setelah itu, para pakar cuaca menyatakan kemungkinan badai itu akan bergerak di sepanjat atau di dekat pesisir timur Amerika, menyapu Florida. Tetapi Sabtu kemarin mereka menyatakan masih terlalu dini untuk memastikannya.

Florida September lalu dihantam Badai Hermine. Badai itu mendarat di bagian barat laut sebagai badai kategori 1 yang relatif lemah.

Para peramal cuaca memperkirakan curah hujan 25 hingga 38 sentimeter , namun di Jamaika dan Haiti Baratdaya curah hujan bisa mencapai lebih dari 63 sentimeter. Pusat Pengawasan Badai Nasional Amerika menyatakan hujan itu bisa mengakibatkan “banjir bandang dan lumpur longsor yang bisa menelan korban jiwa.”

Badai Matthew sejauh ini telah merenggut satu korban jiwa. Kantor Gubernur La Guajira, Kolombia, menyatakan seorang warga berusia 67 tahun tewas di bagian pedalaman negara itu akibat badai tropis tersebut. [uh]