AS Tak Dukung Calon Manapun dalam Pemilu Kenya

  • Gabe Joselow

Assisten Menteri Luar Negeri Amerika untuk Urusan Afrika Johnnie Carson mengatakan, pemilu Kenya tanggal 4 Maret merupakan “kesempatan baik” untuk “menunjukkan kepada dunia daya hidup demokrasi Kenya" (foto: Dok).

Pejabat tinggi Deplu AS mengatakan Amerika tidak mendukung calon manapun dalam pemilu mendatang di Kenya, tetapi memperingatkan warga Kenya bahwa 'semua pilihan punya konsekuensi.'
Dalam konferensi perslewat telepon dengan wartawan hari Kamis, Assisten Menteri Luar Negeri Amerika Johnnie Carson mengatakan, pemilu Kenya tanggal 4 Maret merupakan “kesempatan baik” untuk “menunjukkan kepada dunia daya hidup demokrasi Kenya.”

Namun, ia berulang kali ditanya mengenai posisi Amerika berkenaan dengan pencalonan dua politisi yang dituduh Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) melakukan kejahatan terkait bentrokan antar etnis pasca-pemilihan presiden terakhir tahun 2007. Carson mengatakan, “Semua pilihan punya konsekuensi. Kita hidup dalam dunia yang saling terkait dan orang harus memikirkan dampak pilihan mereka terhadap negara, kawasan, ekonomi, dan masyarakat, serta dunia di mana kita hidup. “

Calon presiden Uhuru Kenyatta dan calon wakil presiden William Ruto dikenai dakwaan oleh ICC, dan akan disidangkan di Den Haag. Keduanya dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan sehubungan dengan kekerasan di mana kebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 30.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Kedua terdakwa ICC itu dinyatakan bersih untuk mengikuti pemilu oleh dewan pemilu independen Kenya (IEBC). Mereka menunggu keputusan dari pengadilan tinggi Kenya, yang dijadwalkan minggu depan, mengenai apakah pencalonan mereka melanggar pasal-pasal konstitusi baru mengenai integritas pemimpin negara.

Carson menolak mengira-ngira mengenai “konsekuensi” apa yang akan muncul dari terpilihnya kedua terdakwa ICC dalam hubungan dengan Amerika. Ia mengatakan Amerika bukan negara penandatangan ICC, tetapi mendukung upaya lembaga peradilan internasional itu.

Ia mengatakan pemimpin-pemimpin Kenya harus bertanggung jawab atas kekerasan terkait pemilu yang dilakukan sekarang ataupun pada masa lalu.

Pernyataan Carson disampaikan setelah Presiden Amerika Barack Obama menyampaikan pesan lewat video, dengan teks bahasa Swahili, mengimbau Kenya agar mengadakan pemilu bebas dan adil.

“Pilihan siapa yang akan memimpin Kenya ditentukan rakyat Kenya. Amerika tidak mendukung calon manapun, tetapi kami mendukung pemilu yang damai dan mencerminkan keinginan rakyat,” tegas Presiden Obama.

Presiden Obama mengimbau rakyat Kenya agar menyelesaikan perselisihan pasca-pemilu “di pengadilan, bukan di jalan.”