Dubes AS: Sudan Perlu Tunjukkan Bukti Kemajuan ke Arah Perdamaian

Pasukan perdamaian PBB (UNAMID) melakukan patroli di Khor Abeche, Darfur selatan, Sudan (foto: ilustrasi).

Menjelang tenggat bulan Juni untuk memperpanjang misi penjagaan perdamaian PBB di Darfur, Sudan, Duta Besar Amerika mengatakan pemerintah Sudan perlu menunjukkan bukti kemajuan ke arah perdamaian dan perlindungan warga sipil di kawasan itu.

Amerika telah memberitahu Sudan bahwa Amerika akan mendukung pengurangan misi gabungan penjagaan perdamaian di Darfur antara Uni Afrika dan PBB, yang disebut UNAMID, dan tidak menghapusnya sama sekali asalkan Khartoum dapat menunjukkan bahwa tercapai kemajuan ke arah perdamaian dan perlindungan di kawasan itu.

Biaya UNAMID adalah satu miliar dolar per tahun. Pemerintahan Trump telah menyatakan keinginan untuk mengurangi anggaran penjagaan perdamaian PBB secara keseluruhan.

Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandour mengatakan kondisi di Darfur telah membaik secara signifikan dari tahun 2003 ketika konflik mulai pecah.

“Sekarang tidak ada gerakan pemberontak di Darfur, tidak ada pertempuran di Darfur, para pengungsi telah pulang ke rumah mereka, dan suasana di Darfur damai,” kata Ghandour.

Demikian Menteri Gandhour. Periset organisasi HAM Amnesty International untuk Sudan, Ahmed Elzobier, berbeda pendapat.

Menurutnya, setiap hari ada laporan terhadap para pengungsi. Tolok ukur kedua adalah saat ini tidak ada fasilitasi akses kemanusiaan di berbagai tempat di Darfur, terutama Jebel Mara. Ketiga, kemajuan dalam perundingan perdamaian antara pemberontak di Darfur dan pemerintah Sudan. Ini terhenti sejak Agustus 2016. Tolok ukur keempat, yaitu bentrokan antar komunitas, kadang-kadang masih terjadi.di sana-sini,

Pasukan perdamaian dikerahkan ke Darfur tahun 2007, setelah pecah kekerasan tahun 2003 ketika Khartoum dituduh menghasut suku-suku Arab lokal untuk menyerang warga keturunan Afrika yang memberontak dengan menuduh pemerintah diskriminatif. Pergolakan berlanjut selama bertahun-tahun.

Amerika mencabut sebagian sanksi terhadap Sudan bulan Januari, dengan presiden Barack Obama waktu itu mengatakan bahwa pemerintah Sudan telah mengambil langkah-langkah positif, termasuk kemajuan dalam mengakhiri serangan udara di Darfur.

Zach Vertin dari Pusat Woodrow Wilson di Washington mengatakan misi PBB di Darfur dapat disesuaikan dengan realitas yang ada sekarang.

“Jelas bahwa telah terjadi perubahan tetapi lingkungan keamanan tetap rumit dengan berbagai keprihatinan keamanan bertumpang tindih. Jadi saya pikir pemerintahan Trump mendesakkan pengurangan tajam misi penjagaan perdamaian. Mengurangi misi dapat diterima, tetapi menghapusnya tidak,” ujarnya.

Para analis khawatir bahwa pengurangan operasi UNAMID secara besar-besaran dan tiba-tiba dapat mengimbas bantuan kemanusiaan dan perlindungan warga sipil di Darfur. [ds]