AS Setuju Korsel Gunakan Bahan Bakar Padat untuk Peluncur Antariksa

Pelatihan penembakan multi-roket M270 di pantai timur Korea, Juli 2017. (Foto: U.S. Army/Staff Sgt. Sinthia Rosario).

Korea Selatan, Selasa (28/7), mengatakan telah mendapat persetujuan AS untuk menggunakan bahan bakar solid atau padat untuk kendaraan-kendaraan peluncur luar angkasanya. Persetujuan itu, menurut sejumlah pakar, akan memungkinkan Seoul meluncurkan satelit-satelit pemantau pertamanya dan mengembangkan teknologi untuk membangun misil-misil yang lebih kuat.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa bahan bakar padat menawarkan mobilitas yang lebih besar bagi misil dan roket. Namun, Washington, selama ini, memberlakukan pembatasan ketat terhadap Seoul karena khawatir itu akan digunakan untuk memproduksi misil-misil yang lebih besar dan memicu perlombaan senjata regional.

Kim Hyun-chong. (Foto: dok)

Pada Selasa (28/7), pemerintah Korea Selatan mengatakan, Seoul dan Washington telah sepakat untuk merevisi pedoman bilateral terkait misil untuk mencabut pembatasan tersebut.

Kim Hyun-chong, wakil penasehat keamanan nasional presiden, mengatakan kepada wartawan, semua lembaga riset, perusahaan dan individu kini bebas mengembangkan dan memproduksi roket-roket peluncur antariksa yang menggunakan bahan bakar padat.

Kim mengatakan, kesepakatan yang direvisi itu masih menghalangi Korea Selatan untuk memiliki misil yang berdaya jangkau lebih dari 800 kilometer. Namun, ia mengatakan, Seoul bisa mendiskusikan perubahan terhadap pembatasan itu dengan Washington jika diperlukan bagi keamanan nasional Korea Selatan.

Kim juga mengatakan, bahan bakar padat jauh lebih murah daripada bahan bakar cair dan lebih berdaya guna dalam meluncurkan satelit-satelit orbit berketinggian rendah. Ia mengungkapkan, Korea Selatan dapat menggunakan roket-roker berbahan bakar padat untuk meluncurkan satelit-satelit pemantau militer. Korea Selatan sejauh ini tidak memiliki satelit intelijen. [ab/uh]