AS Masih Tuduh Korea Utara Retas Sony Pictures

Kantor pusat Sony Pictures Entertainment di Culver City, California (Foto: dok).

Norse Corporation mengklaim bahwa orang dalam Sony mungkin bekerja sama dengan peretas di luar perusahaan itu menembus dokumen-dokumen perusahaan.

Amerika terus berkeras bahwa Korea Utara meretas komputer-komputer perusahaan Sony Pictures Entertainment dan merilis sejumlah besar informasi, tapi para penyelidik swasta mengatakan mereka yakin serangan dunia maya itu dilancarkan oleh bekas karyawan yang kecewa pada perusahaan film itu.

Agen-agen FBI minggu ini bertemu dengan pejabat sebuah perusahaan inteligen dunia maya Amerika yang terkenal, Norse Corporation. Perusahaan itu mengklaim bahwa orang dalam Sony mungkin bekerja sama dengan peretas di luar perusahaan itu menembus dokumen-dokumen perusahaan.

Seorang pejabat Norse mengatakan para penyelidik mereka tidak bisa menemukan petunjuk bahwa Korea Utara “memerintahkan, menjadi otak atau mendanai” serangan itu.

Tapi setelah pertemuan dengan pejabat Norse FBI tetap bertahan dengan kesimpulan yang dibuatnya pada pertengahan bulan Desember dengan mengatakan “tidak ada informasi kredibel” bahwa ada pihak selain Korea Utara yang bertanggung jawab atas penyusupan itu.

Dokumen-dokumen Sony mempermalukan perusahaan itu dimana pejabat-pejabatsenior perusahaan itu menyatakan pendapat yang merendahkan aktor-aktor terkenal Hollywood dan pejabat-pejabat dalam industri perfilman.

Pengungkapan dokumen itu terjadi ketika perusahaan itu sedang mempersiapkan perilisan film komedi The Interview, yang menggambarkan pembunuhan fiktif terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Dengan Korea Utara memrotes film itu yang dianggapnya sebagai “aksi perang” dan jaringan bioskop Amerika enggan memutarnya karena khawatir akan tindak kekerasan dari peretas, Sony awalnya menunda jadwal pemutaran pertama minggu lalu.

Tapi setelah Presiden Amerika Barack Obama mengatakan Sony membuat kesalahan dengan menahan perilisan film itu, Sony berbalik haluan dan merilisnya. Tidak ada protes terhadap pemutaran film itu di Amerika sementara para kritikus film umumnya hanya membahas kualitas film itu.