Hubungan AS-Kuba Sulit Diprediksi pasca Kematian Castro, Terpilihnya Trump

Miniatur bendera nasional Kuba dan Amerika Serikat menghiasi sebuah taksi yang melewati Gedung Capitol di Havana, Kuba. (Foto: Dok)

Perekonomian Kuba dalam kondisi sangat buruk dan akan tetap “sekarat” sampai Havana mengubah undang-undang yang merugikan investasi asing yang sangat dibutuhkan.

Para pengamat yang mempelajari hubungan AS-Kuba bertanya-tanya apa yang akan terjadi dengan ekonomi Kuba dan hubungannya dengan AS setelah kematian mantan Presiden Fidel Castro.

Prospeknya menjadi tidak jelas setelah terpilihnya Donald Trump, presiden baru AS yang memiliki pandangan yang sangat jauh berbeda dari pemerintahan sebelumnya.

Presiden Barack Obama telah memulihkan kembali hubungan diplomatik dengan Kuba setelah puluhan tahun, sedangkan Trump menunjuk seorang pejabat penting yang berpandangan keras terhadap Kuba.

Jose Azel, seorang akademisi Kuba di Universitas Miami, mengatakan ekonomi Kuba dalam kondisi sangat buruk dan akan tetap “sekarat” sampai Havana mengubah undang-undang yang merugikan investasi asing yang sangat dibutuhkan.

Terlepas dari masalah-masalah itu, agak mencairnya hubungan antara Washington dan Havana telah mendongkrak jumlah pengunjung AS ke Kuba, sehingga memompa perekonomian yang lesu. [vm]