AS Kecam Pembocoran Dokumen Perang Afghanistan

Pendiri WikiLeaks.org, Julian Assange

Pendiri Wikileaks, Julian Assange, mengatakan di London bahwa ia berpendapat ada bukti-bukti terjadi kejahatan perang.

Amerika mengecam penerbitan dokumen-dokumen yang dibocorkan, berupa file militer Amerika yang bersifat rahasia dan mengungkapkan perang di Afghanistan untuk kurun waktu enam tahun terakhir.

Situs Wikileaks hari Minggu memposting sekitar 91 ribu dokumen online, termasuk perincian korban warga sipil yang diduga merupakan akibat pasukan asing yang melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran pemberontak. Dokumen ini juga mengklaim bahwa badan intelijen Pakistan membantu pemberontak Afghanistan.

Jurubicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan kepada reporter Senin bahwa pembocoran ini melanggar hukum serta memiliki potensi merugikan pihak militer Amerika dan para sekutunya.

Gibbs mengatakan tak ada pembeberan yang luas dalam dokumen-dokumen itu, tetapi ia menambahkan bahwa Amerika senantiasa prihatin dengan korban sipil yang jatuh dan juga kehadiran tempat perlindungan militan di Pakistan.

Pendiri Wikileaks, Julian Assange, mengatakan kepada reporter di London bahwa ia berpendapat ada bukti-bukti terjadi kejahatan perang dalam materi yang telah diposting tersebut, tetapi terserah kepada pengadilan untuk menentukan apakah kejahatan perang tersebut memang telah dilakukan.