AS Dakwa Dua Insinyur China Atas Pencurian Rahasia Dagang

Bagian luar kantor Departemen Kehakiman AS di Washington, 14 Juli 2009.

Departemen Kehakiman, Selasa (23/4), mengumumkan dakwaan terhadap dua warga negara China yang dituduh bekerja sama untuk mencuri rahasia dagang dari General Electric.

Xiaoqing Zheng, kemarin, mengaku tidak bersalah di pengadilan federal AS di Albany, New York.

Terdakwa lainnya Zhaoxi Zhang diyakini berada di China.

Keduanya didakwa melakukan spionase ekonomi dan mencuri rahasia dagang. Zheng juga didakwa berbohong kepada penyelidik FBI.

"Surat dakwaan tersebut menuduh contoh buku pedoman strategi pemerintah China untuk mencuri kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan Amerika dan menjiplak produk mereka di pabrik-pabrik China, memungkinkan perusahaan-perusahaan China unggul lebih dulu dari perusahaan Amerika di pasar China dan kemudian di seluruh dunia," kata Asisten jaksa Agung AS John Demers.

Ia mengatakan Amerika tidak akan tinggal diam dan menyaksikan ekonomi terbesar kedua di dunia melakukan "pencurian yang disponsori negara."

Zheng adalah seorang insinyur di pembangkit listrik dan air General Electric di Schenectady, New York.

Jaksa A.S. menuduh ia mencuri beberapa dokumen elektronik yang memaparkan desain dan mesin turbin gas dan uap GE serta mengirimkannya melalui email ke Zhang. Dakwaan tersebut menuduh keduanya menggunakan informasi yang dicuri itu untuk mendapatkan keuntungan dari kepentingan bisnis mereka di dua perusahaan China - Liaoning Tianyi Aviation Technology dan Nanjing Tianyi Avi Tech.

Jaksa penuntut mengatakan kedua terdakwa tahu kegiatan mereka akan menguntungkan pemerintah China.

Jika terbukti bersalah, Zheng dan Zhang bisa menghabiskan 25 tahun penjara dan denda lebih dari $5 juta. Zheng juga bisa menghadapi tambahan hukuman lima tahun penjara dan denda $250.000 karena diduga berbohong kepada FBI.[my]