3.000 Tewas dalam Kekerasan Etnis di Sudan Selatan

Warga Sudan selatan yang mengungsi akibat konflik antar suku, beristirahat di Pibor, negarabagian Jonglei (5/1).

Lebih dari 3.000 orang telah tewas dalam bentrok antar suku yang pecah pekan lalu di negara bagian Jonglei, Sudan selatan.

Seorang pejabat setempat di Sudan Selatan mengatakan lebih 3.000 orang telah tewas dalam bentrok antar suku yang pecah pekan lalu di negara bagian Jonglei.

Komisioner kabupaten Pibor, Jonglei, Joshua Kronyi, mengatakan jenazah 2.182 perempuan dan anak-anak dan 959 pria telah ditemukan sebegitu jauh.

Pekan lalu, 6.000 laki-laki bersenjata dari suku Lou-Nuer menyerang anggota kelompok suku saingan Murle di kota Pibor. Orang-orang itu menarik diri ketika tentara Sudan Selatan melepaskan tembakan.

Hari Kamis, PBB mengatakan pihaknya tengah meningkatkan kehadiran penjagaan perdamaiannya di Pibor untuk memastikan bahwa para penyerang itu tidak kembali ke desa itu.

Jumlah korban tewas belum dikukuhkan oleh Angkatan Bersenjata Sudah Selatan atau para pejabat PBB. Kepala penjagaan perdamaian PBB, Herve Ladsous, mengatakan hari Kamis bahwa penjaga perdamaian di daerah itu telah melihat beberapa puluh jenazah.