18 Tewas dalam Kerusuhan Oposisi di Ibukota Yaman

Paramedis membawa seorang korban pasca-bentrokan dengan polisis di Sana'a, Yaman (15/10).

Gas air mata dan peluru tajam yang ditembakkan oleh pasukan pendukung Presiden Ali Abdullah Saleh untuk membubarkan aksi unjuk rasa di Yaman menewaskan sedikitnya 18 orang.

Pasukan keamanan pendukung Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh hari Sabtu menembakkan gas air mata dan peluru tajam ke arah demonstran anti-pemerintah di ibukota Sana’a, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya.

Aktivis dan saksi mengatakan sedikitnya 12 orang tewas ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah demonstran di pusat kota, sedangkan sisanya tewas di berbagai tempat lain di ibukota, sementara pasukan keamanan melawan para pendukung pemimpin suku oposisi dan tentara yang membelot.

Protes dimulai di Universitas Sana’a, dimana demonstran menyerukan slogan-slogan anti-pemerintah dan mengibarkan spanduk-spanduk mendesak mundurnya Presiden Saleh.

Wakil Menteri Informasi Abdou Janadi mengatakan para korban tewas “sangat disayangkan.” Ia menuduh pihak oposisi memicu bentrokan dan memakai demonstran sebagai tameng manusia.

Kerusuhan anti-pemerintah terjadi pada masa dimana pemimpin bermasalah itu juga sedang menghadapi kerusuhan terkait militan di sejumlah kawasan Yaman.

Dalam aksi kekerasan lainnya, sembilan militan al-Qaida tewas dalam serangan udara yang diduga oleh Amerika yang menarget al-Qaida di propinsi Shabwa tadi malam.

Pejabat lokal mengatakan termasuk yang tewas adalah kepala media untuk al-Qaida cabang Yaman, Ibrahim al-Bana yang kelahiran Mesir, dan seorang putra ulama kelahiran Amerika yang sudah tewas Anwar al-Awlaki.