Apps Perbankan Asia Penuh Malware

Apps untuk sistem perbankan pada ponsel Android di kawasan Asia ternyata penuh dengan malware (foto: ilustrasi).

Pengguna telepon pintar di Asia lebih besar kemungkinan terkena serangan di dunia maya dibandingkan kawasan lainnya.

Ini disebabkan sistem perbankan ponsel Android di kawasan ini penuh dengan malware, akibat kurangnya kesadaran dan proliferasi perangkat lunak pihak ketiga. Persentase pemakai yang diserang lebih tinggi di China, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Tetapi Korea Selatan menderita paling banyak serangan Trojan pada apps perbankannya, demikian Aleks Gostev, Pakar Keamanan dari Kaspersky Lab.

Di beberapa negara, ancaman ini tidak terbatas pada platform ponsel saja. Singapura memimpin di dunia dengan jumlah pemakai yang terkena serangan malware pada perangkat telepon pintar mereka, dan jumlah PC yang terinfeksi oleh Trojan perbankan.

"Di antara pengguna Kaspersky Lab di Singapura, 11,6 persen persen jadi sasaran Trojan perbankan paling sedikit sekali dalam setahun,” kata Gostev.

Austria dan Swiss di peringkat kedua pada 10,6 persen, sementara Hongkong, satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang berada di peringkat ke 8 dan mencapai 9 persen.”

Di lain pihak, Rusia dan Amerika misalnya, berada diurutan bawah daftar sasaran malware perbankan, atau tidak masuk dalam daftar ini. Asia jadi sasaran yang menarik karena modul pembayaran SMSnya diserang oleh Adware, Trojan, dan Risk Tools, program yang ditujukan untuk merusak kalau dimanfaatkan oleh pemakai bermaksud jahat. [jm]