Anggota Kongres AS Terpilih dari Partai Republik Akui Memalsukan CV Kerjanya

Calon anggota Kongres AS yang baru saja terpilih November lalu dari Partai Republik, George Santos, mengaku telah memalsukan sebagian besar biografinya, tetapi menolak untuk mundur. (Foto: Courtesy/Facebook)

Seorang calon anggota Kongres AS yang baru saja terpilih November lalu dari Partai Republik menghadapi tuntutan pengunduran diri yang semakin besar pada Selasa (27/12). Tuntutan itu muncul setelah ia mengaku telah memalsukan sebagian besar biografinya, tetapi menolak untuk mundur.

Kemenangan George Santos di distrik New York membantu partainya mengamankan suara mayoritas tipis di DPR AS, yang merupakan majelis rendah Kongres Amerika.

Namun laporan investigasi New York Times meragukan beberapa bagian penting dari riwayat pendidikan dan pekerjaan yang ia sebut-sebut selama berkampanye.

Santos lantas mengaku dalam dua wawancara terpisah pada Senin (26/12) bahwa ia telah memalsukan sebagian besar resumenya. Ia mengaku bahwa dirinya tidak pernah bekerja untuk Goldman Sachs maupun Citigroup dan tidak pernah lulus kuliah, meski klaim-klaimnya menyatakan sebaliknya.

BACA JUGA: Laporan Akhir Serangan 6 Januari: Semua Berawal dari Trump

Namun, politisi Partai Republik itu menolak menyerahkan kursinya di Kongres, dengan mengatakan kepada New York Post bahwa “saya bukan kriminal” – membuatnya diperbandingkan dengan pernyataan terkenal Presiden Richard Nixon pada tahun 1973 yang terlilit skandal Watergate bahwa “saya bukan penjahat.”

Santos meminta maaf atas aksi yang ia sebut “mempercantik riwayat hidup saya” itu, namun alasannya untuk membenarkan kebohongannya itu hampir tidak masuk akal, khususnya pembelaan atas klaim bohong bahwa ia seorang Yahudi.

“Saya seorang Katolik. (Namun) karena saya baru tahu bahwa keluarga ibu saya berlatar belakang Yahudi, makanya saya bilang saya ‘agak Yahudi,’” katanya kepada New York Post. Yahudi dalam bahasa Inggris ditulis Jewish, dan Santos menyebut dirinya ‘Jew-ish,’ alias ‘Agak Yahudi.’

Keraguan masih membayangi klaim keuangan Santos. Partai Demokrat pun telah menyebut adanya kemungkinan bahwa politisi Republik itu telah melanggar hukum dengan berbohong dalam materi kampanye.

BACA JUGA: DPR AS Setujui Referendum untuk ‘Mendekolonisasi’ Puerto Rico

Beberapa anggota partai yang menaungi Joe Biden pun telah meminta pemimpin Partai Republik di DPR AS, Kevin McCarthy, utuk melakukan pemungutan suara untuk mengeluarkan Santos jika ia tidak mengundurkan diri.

Santos, yang mengalahkan caleg Partai Demokrat Robert Zimmerman di sebuah distrik baru yang berbatasan dengan Queens dan Long Island di New York, berada di garda depan “gelombang” Partai Republik di New York yang mendorong partai tersebut menjadi mayoritas di DPR AS.

Mulanya, ia mengunggah sebuah pernyataan dari pengacaranya yang menuduh New York Times “berusaha mencoreng nama baiknya dengan tuduhan fitnah ini.”

McCarthy sendiri telah ditanyai oleh wartawan di Kongres terkait tuduhan terhadap Santos itu, tetapi sejauh ini terus menghindari tanggapan. [rd/jm]