Amnesty International: Tentara Sudan Selatan Bunuh 59 Tahanan

Tentara Sudan Selatan di kota Koch, negara bagian Unity. (Foto: Dok)

Para korban, menurut Amnesty, "bukan pemberontak" tetapi, menurut kerabat mereka, "penjaga ternak, pedagang dan mahasiswa."

Lembaga hak asasi global, Amnesty International, menuduh tentara Sudan Selatan mencekik 60 laki-laki dan anak laki-laki dalam kontainer kapal. Dalam laporan yang dirilis hari Kamis (10/3), organisasi yang berpusat di London itu menyerukan agar para pelaku diadili.

Menurut Amnesty, pada Oktober 2015, tentara pemerintah menangkap lebih dari 60 laki-laki dan anak laki-laki di kota Leer, negara bagian Unity, dan menyekap mereka dalam kontainer di halaman gereja Katolik. Laporan itu didasarkan pada hampir dua lusin saksi mata yang melihat korban dipaksa masuk kontainer dengan tangan terikat.

Mereka mengatakan tentara membuka kontainer untuk mengambil mayat beberapa orang yang mati lemas tetapi lalu mengunci pintu lagi dengan orang-orang yang tersisa di dalamnya. Setelah 24 jam hanya satu tahanan yang bertahan hidup.

Suhu di negara bagian Unity biasanya 40-an derajat Celcius.

Para korban, menurut Amnesty, "bukan pemberontak" tetapi, menurut kerabat mereka, "penjaga ternak, pedagang dan mahasiswa."

Pemerintah membantah pembunuhan itu, tetapi Amnesty melaporkan, saksi mata mengatakan "pejabat sipil dan militer tahu bahwa tahanan menderita dan sekarat tetapi tidak melakukan apa-apa untuk membantu mereka."

Pembantaian itu dituding dilakukan tentara tetapi laporan dari Uni Afrika, Human Rights Watch, dan lainnya mengatakan kedua pihak dalam perang saudara telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. [ka/al]