Kebakaran Kembang Api di Peru Telan Ratusan Korban Jiwa - 2001-12-31

Para pemadam kebakaran di Lima, Peru, telah berhasil mengangkat lebih dari 270 mayat dari reruntuhan kebakaran yang disebabkan oleh ledakan kembang api di distrik pertokoan bersejarah di kota itu hari Sabtu. Para pekereja penyelamat mengatakan kecil harapan dapat menemukan orang yang masih hidup. Sebagian besar korban mati terbakar atau mati karena menghirup asap. Hampir 200 orang lainnya dirawat karena cedera. Presiden Alejandro Toledo menyatakan hari Ahad dan Senin sebagai hari berkabung nasional. Ia juga mengumumkan larangan segera pemroduksian dan impor kembang api menjelang perayaan-perayaan tahun baru. Sebelumnya, 440 orang perugas pemadam kebakaran berjuang selama empat jam untuk memadamkan api yang menyebar ke empat blok di distrik perdagangan kota itu. Laporan dari tempat kejadian mengatakan, rendahnya tekanan air, kemacetan lalu lintas dan banyaknya orang yang menonton menghalangi usaha awal untuk mengendalikan kobaran api. Para pejabat Peru mengatakan, diperkirakan jumlah korban akan meningkat. Kebakaran berkobar Sabtu malam di pusat perbelanjaan yang penuh pengunjung yang membeli petasan untuk merayakan Tahun Baru. Para pejabat pemadam kebakaran mengatakan, ledakan pertama terjadi di sebuah toko petasan, tetapi penyebabnya masih diselidiki. Satu laporan mengatakan, waktu itu penjual petasan memperagakan dagangannya kepada pembeli. Seorang saksi mata mengatakan kepada VOA, wilayah itu penuh petasan yang disimpan secara ilegal, dan banyak korban terperangkap di dalam gedung yang terbakar. Presiden Alejandro Toledo menyatakan hari ini dan besok sebagai hari berkabung nasional.