Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menjelaskan lebih terinci mengenai anggota stafnya yang belum lama ini ditarik dari Irak, di tengah tuduhan Bagdad bahwa sejumlah diantara mereka melakukan kegiatan mata-mata. PBB telah mengukuhkan bahwa 6 dari anggota stafnya itu bekerja di Irak dalam program Minyak-Untuk-Pangan, sementara dua lainnya adalah pemelihara perdamaian yang ditugaskan dalam pasukan pemantau badan dunia itu di perbatasan Irak-Kuwait. Kedua anggota pemelihara perdamaian itu ditransfer dari seberang perbatasan di wilayah Irak bulan lalu karena dituduh mengambil foto, perbuatan yang dilarang. Benan Sevan, direktur program pangan PBB, hari Jumat membantah bahwa ada anggota stafnya yang terlibat spionase.
