Irak Terus Gunakan Alat Deteksi Bom Meskipun Bermasalah

<!-- IMAGE -->

Pemerintah Irak mengatakan akan terus menggunakan alat pendeteksi bom yang kontroversial, meskipun ada keprihatinan luas bahwa alat itu tidak efektif.

Seorang juru bicara pemerintah, Ali al-Dabbagh, hari Selasa mengatakan penyelidikan yang diperintahkan oleh Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki mendapati bahwa 50 persen dari peralatan itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ia mengatakan sisanya akan diganti.

Dalam sebuah wawancara terpisah dengan kantor berita Perancis, juru bicara itu mengatakan Irak berencana untuk menuntut perusahaan Inggris yang menjual pendeteksi bom itu. Ia tidak memberi rincian lebih jauh.

Inggris bulan lalu melarang ekspor alat pendeteksi bom itu, setelah tes-tes menunjukkan alat itu tidak cocok untuk melakukan deteksi semacam itu.

Peralatan tersebut diselidiki setelah serangkaian pengeboman besar menewaskan sejumlah orang di ibukota Irak itu.