Bantuan Mengalir ke Haiti, Namun Distribusi Terlambat


Makin banyak bantuan internasional mengalir ke Haiti, namun pejabat-pejabat mengeluhkan kesulitan dalam mengordinasikan distribusi bantuan itu.

Militer Amerika mengoperasikan bandara utama Haiti yang rusak di Port-au-Prince. Banyak suplai bantuan sudah tiba di sana. Namun, kurang luasnya lahan bandara mempersulit pesawat-pesawat yang dikirim donatur asing mendarat dan sejumlah pesawat terpaksa kembali.

Organisasi bantuan bekerja 24 jam tanpa henti agar bantuan yang sudah sampai itu disalurkan langsung kepada orang yang selamat di dan sekitar ibukota. Namun, upaya mereka terhambat jalan-jalan yang tertimbun puing dan sumber daya terbatas.

Jurubicara PBB Elizabeth Byrs mengatakan gempa di Haiti merupakan salah satu gempa terburuk yang pernah dihadapi PBB.

Empat hari setelah gempa, banyak wilayah Port-au-Prince berubah menjadi timbunan puing-puing, ribuan orang tinggal di jalan-jalan dengan luka tak terawat dan tanpa makanan serta air bersih yang memadai.

Petugas bantuan melaporkan pasien kian lemah dan kurus. Mereka juga mengeluhkan masalah keamanan jika suplai tidak dikirim cepat.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton akan tiba di Haiti hari Sabtu. Dia membawa air, makanan dan perlengkapan kamar mandi untuk pegawai kedutaan Amerika.

Dia bertemu Presiden Haiti Rene Preval dan anggota tim pemerintah Amerika serta petugas bantuan lainnya untuk membahas cara terbaik dalam upaya pemulihan. Ketika transit di Puerto Rico, Clinton mengatakan, Amerika akan sangat terbantu bila parlemen Haiti menetapkan keadaan darurat. Dia mengatakan keputusan semacam itu akan memberi kewenangan lebih besar bagi Haiti memberlakukan jam malam dan langkah lain untuk memenuhi kebutuhan rakyat.