Human
Rights Watch mengutuk serangan terhadap seorang aktivis hak azasi di ibukota
Uzbekistan Tashkent.
Kelompok yang berbasis di New York itu mengeluarkan pernyataan hari Kamis yang
menyerukan agar pihak berwenang Uzbekistan menyelidiki insiden tersebut. Human
Rights Watch mengatakan Elena Urlaeva diserang dan diancam ketika dia sedang
meninggalkan rumahnya dengan anak laki-lakinya berusia 5 tahun hari Rabu.
Anaknya tidak cedera.
Urlaeva bekerja di Aliansi Hak Azasi Manusia Uzbekistan, yang menangani isu-isu
keadilan, hak kaum minoritas dan kasus-kasus penyiksaan.
Human Rights Watch mengatakan serangan itu adalah yang terbaru dalam
serangkaian insiden yang ditujukan pada aktivis hak azasi di Uzbekistan.
Kelompok itu mengatakan pemerintah Uzbekistan masih menahan dalam penjara paling sedikit 12 orang pembela hak azasi
atas tuduhan yang bermotifkan politik.
Kelompok HAM itu mengulangi kritikannya terhadap keputusan Uni Eropa tahun lalu
mencabut banyak sanksi atas Uzbekistan.