Duta Besar Suriah menyebut
pembicaraan hari Kamis dengan para pejabat Amerika konstruktif, meskipun
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan terlalu dini untuk memprediksi
masa depan hubungan antara kedua negara.
Duta Besar Suriah Imad Mustafa mengatakan pertemuannya dengan Penjabat Wakil
Menteri Luar Negeri AS Jeffrey Feltman menyelidiki kemungkinan bagi kedua
negara untuk terlibat dalam dialog sungguh-sungguh pada tingkat diplomatik dan
politik. Dia mengatakan keprihatinan bersama juga dibicarakan.
Pertemuan hari Kamis di Washington adalah pertemuan tingkat paling tinggi
antara Amerika Serikat dan Suriah sejak Presiden Barack Obama memangku jabatan
bulan lalu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Wood mengeluarkan pernyataan
sebelum pembicaraan, yang mengatakan perbedaan penting tetap ada di antara
kedua negara.
Dia mengatakan Amerika prihatin mengenai dukungan Suriah pada kelompok-kelompok
teroris, usaha negara itu memperoleh senjata nuklir dan non konvensional,
campur-tangannya di Lebanon, dan keadaan HAMnya yang memburuk.