Israel Tarik Semua Pasukan, Tapi Tetap Siaga di Perbatasan Gaza

Israel mengatakan telah menarik semua pasukannya dari Jalur Gaza, setelah melancarkan offensif selama tiga minggu untuk menumpas kelompok Hamas yang berkuasa di kawasan itu.

Kata jurubicara militer, pasukan Israel itu sudah meninggalkan Gaza hari Rabu pagi, tapi akan tetap berada di perbatasan untuk menanggapi kalau-kalau ada insiden baru.

Tentara Israel mulai ditarik setelah mengumumkan gencatan senjata sepihak hari minggu, dan Hamas juga mengumumkan hal serupa beberapa jam kemudian.

Tapi Hamas mengatakan akan melanjutkan konflik itu kalau tentara Israel tidak ditarik sepenuhnya dalam satu minggu, dan semua pos perbatasan dibuka. Bantuan kemanusiaan telah mulai masuk ke Gaza, tapi blokade yang dijalankan Israel masih tetap berlaku.

Korban di pihak Palestina dalam serbuan Israel itu mencapai 1,300 orang, tapi korban di pihak Israel hanya 13 orang.

Dalam perkembangan terpisah, Mahkamah Agung Israel membatalkan keputusan sebuah panel DPR yang melarang ikutnya dua partai politik Arab-Israel dalam pemilihan umum bulan depan. Kedua partai itu adalah Arab Balad dan Raam Taal. Kata anggota DPR keturunan Arab, keputusan panel DPR itu bersifat rasialis dan bertekad akan melawannya.

Usul pelarangan itu diajukan oleh dua partai ultra-nasionalis Israel, karena katanya, kedua partai Arab itu tidak mau mengakui hak hidup Israel.

Kira-kira seperlima atau 20 persen penduduk Israel adalah orang Arab. Konflik antara Israel dan Hamas belakangan ini telah meningkatkan ketegangan antara orang Yahudi dan orang Arab-Israel.