Ehud Olmert Kecam Serangan Terhadap Warga Sipil Palestina di Hebron

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengritik serangan para pemukim Yahudi terhadap warga sipil Palestina baru-baru ini di kota Hebron, Tepi Barat. Olmert menyampaikan kepada kabinetnya hari Minggu ini bahwa ia malu setelah menyaksikan rekaman video para pemukim Yahudi menembaki warga Palestina akhir pekan lalu.

Ia mengatakan kekerasan itu sama saja dengan pogrom, kata yang sering digunakan untuk menyebutkan serangan terorganisasi atau penganiayaan terhadap orang Yahudi.

Hari Kamis, para pemukim Yahudi menembaki tiga orang Palestina dan membakar rumah-rumah serta kebun zaitun milik warga Palestina. Para pemukim berang karena polisi Israel secara paksa mengusir sekelompok pemukim dari sebuah rumah yang disengketakan, sesuai dengan putusan dari Mahkamah Agung Israel.

Sebuah lembaga HAM Israel menyatakan diskriminasi terhadap warga Palestina di Tepi Barat menyerupai rezim apartheid di Afrika Selatan.

Dalam perkembangan terpisah, polisi Israel telah menghalangi upaya para anggota parlemen Arab-Israel untuk mematahkan blokade laut dan mengangkut para aktivis serta suplai ke Jalur Gaza.

Menurut polisi, mereka telah menghentikan sebuah kapal yang bertolak dari sebuah pelabuhan di dekat Tel Aviv. Polisi memberitahu pemilik kapal itu bahwa berlayar ke Gaza dengan membawa suplai merupakan pelanggaran terhadap hukum Israel. Polisi juga mengatakan mereka telah menahan tiga orang yang membawa truk penuh bermuatan bahan makanan dan obat-obatan ke kapal itu.

Anggota parlemen Arab Israel Ahmed Tibi berencana menumpangi kapal tersebut dalam misi kemanusiaan. Puluhan orang Arab Israel siap berangkat dengan bahan makanan, obat-obatan, dan mainan untuk menyambut hari raya Idul Adha.

Para aktivis internasional berhasil melakukan tiga pelayaran dari Siprus ke Gaza dengan membawa suplai. Upaya hari Minggu merupakan yang pertama dilakukan kapal Israel untuk mematahkan blokade tersebut.