Lebih 40 Juta Warga Iran Berikan Suara dalam Pemilu Parlemen

Tempat-tempat pemungutan suara sudah ditutup di Iran sesudah pemilu parlemen yang diperkirakan akan mempertahankan kekuasaan di tangan faksi konservatif negara itu.

Pemilih hari ini memberikan suara bagi 4500 kandidat yang besaing memperebutkan 290 kursi di parlemen. Pemilu itu umumnya antara dua kelompok konservatif yang bersaing. Satu berkait lebih erat dengan Presiden Iran yang berpandangan keras, Mahmud Ahmadinejad, dan yang lainnya menghendaki Iran menempuh pendekatan yang lebih praktis dengan Barat mengenai program nuklirnya yang kontroversial.

Majelis Pengawal Iran, badan pengawas keagamaan mendiskwalifikasi 1700 kandidat, banyak diantara mereka reformis dan penentang Ahmadinejad. Dewan mengatakan mereka menolak para kandidat karena tidak menunjukkan kesetiaan yang cukup pada tata Islam Iran.

Lebih dari 40 juta warga Iran yang memenuhi syarat diperkirakan memberi suara bagi kira-kira 4500 calon di seluruh negara itu yang bersaing untuk memperebutkan 290 kursi dalam Majlis atau parlemen Iran. Namun, pemilu itu dipandang terutama sebagai persaingan antara faksi-faksi fundamentalis, setelah pihak berwenang menolak banyak calon reformis dan lawan-lawan lain Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Dewan Pengawas Iran, kelompok pengawas agama, mencoret 1700 calon, dengan alasan mereka tidak menunjukkan cukup kesetiaan pada tata Islam Iran.

Karena hampir tidak adanya calon reformis, beberapa analis memperkirakan tidak banyak pemilih yang akan hadir di TPS. Masalah utama yang sedang dihadapi rakyat, antara lain, inflasi dan pengangguran yang tinggi di Iran dan bagaimana Presiden Ahmadinejad menghadapi Barat. Hasil awal dapat mulai keluar hari Sabtu, tetapi hasil lengkap pemilu itu belum dapat diketahui dalam beberapa hari ini.