AS Akan Tarik Lima Ribu Tentara dari Irak Bulan Depan

Pejabat militer Amerika mengatakan situasi keamanan di Irak yang membaik akan memungkinkan penarikan lima ribu tentara Amerika bulan depan, pengurangan pertama dari pasukan Amerika sejak terjadi peningkatan jumlah pasukan awal tahun ini.

Seorang jurubicara militer Laksamanan Gregory Smith mengatakan hari Sabtu, sebuah brigade AD yang beroperasi di provinsi Diyala akan dipulangkan, dan pasukan lainnya yang sudah ada di Irak akan di re lokasikan ke provinsi itu.

Pejabat Amerika mengatakan Juli mendatang, mereka kemungkinan sudah menarik sekitar 20 ribu pasukan, kalau situasi keamanan di Irak memungkinkan.

Dalam kekerasan hari Minggu, polisi Irak mengatakan sebuah bom mobil meledak dekat kompleks medis di Baghdad, menewaskan 9 orang dan melukai paling sedikit 30 lainnya.

Masih di ibukota, penguasa mengatakan sebuah bom, yang tampaknya ditujukan ke patroli polisi, melukai paling sedikit dua warga sipil. Kekerasan telah menurun banyak di Irak dalam bulan-bulan terakhir.

Dalam perkembangan lainnya, parlemen Irak mulai membahas sebuah draft undang-undang hari Minggu yang akan melapangkan jalan bagi mantan anggota partai Saddam Hussein untuk bekerja di pemerintah. Ini merupakan pertama kalinya tahun ini parlemen Irak memperdebatkan sebuah RUU utama yang oleh Washington diharapkan akan menggalakkan rekonsiliasi antara kelompok Shiah, Suni dan Kurdi.

UU yang diusulkan ini akan memudahkan mantan Baathis, banyak diantara mereka warga Suni, untuk mendaftar lowongan pekerjaan di pemerintah.

Sementara RUU ini diajukan ke parlemen, sebuah faksi utama Shiah mengungkapkan penolakannya. Para anggota parlemen yang setia kepada ulama radikal Shiah, Moqtada al-Sadr, mengatakan draft UU itu tidak konstitusional dan menuntut agar dokumen itu dipelajari dulu oleh komite hukum parlemen.

Reuters mengutip anggota parlemen mengatakan penolakan itu akan menghentikan pengajuan RUU itu dan memaksa sesinya ditunda.