Musharraf Paparkan Persyaratan Pemilihan Presiden

Pemerintah Pakistan mengatakan Presiden Musharraf akan tetap menjadi panglima militer jika ia tidak terpilih untuk masa jabatan kedua dalam pemilu bulan depan.

Jaksa Agung Malik Mohammad Qoyyum membentangkan rencana presiden itu sewakttu pada sidang dengar-keterangan di Mahkamah Agung hari Selasa atas tantanagan terhadap pencalonan Musharraf.

Jaksa Agung itu memberitahu mahkamah agung jika Jenderal Musyarraf gagal memenangkan masa jabatan lima tahun lagi, ia akan tetap memegang jabatan panglima militer hingga seorang presiden baru mencalonkan panglima baru.

Anggota parlemen yang beroposisi Imran Khan menuduh Jenderal Musharraf menyandera negara itu melalui kekuatan senjata dengan mengatakan ia akan tetap memegang jabatan panglima militer. Jika terpilih, menurut kuasa hukumnya , Musharraf akan meletakkan jabatan sebagai panglima militer.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Pakitsan Benazir Bhutto mengatakan partai politiknya akan menominasi seorang calon untuk menantang Presiden Pervez Musharraf dalam pemilihan presiden mendatang. Sewaktu berpidato di Washington hari ini, Bhutto mengumumkan Partai Rakyat Pakistan atau PPP akan menominasi wakil ketuanya,Makhdoom Amin Faheem, untuk menantang Jenderal Musharraf. Lawan-lawan presiden Pakistan itu kini menantang haknya mencalonkan diri untuk bisa terpilih-lagi, melalui sejumlah petisi ke Mahkamah Agung.

Benazir Bhutto mengatakan Pakistan kini berada pada persimpangan kritis antara demokrasi dan kediktatoran, dengan menambahkan bahwa perundingan antara partainya dan presiden Musharraf terhenti umumnya karena orang-orang bergaris keras dalam partainya yang menentang pemulihan ke pemerintahan sipil yang demokratis.

Mantan perdana menteri itu juga mengritik Amerika karena mendukung Jenderal Musharraf yang dianggap Washington sekutu penting dalam perang melawan teror.