Abdullah Gul Tarik Pencalonannya Untuk Jabatan Presiden Turki

Satu-satunya kandidat dalam pemilu presiden di Turki, Menteri LN Abdullah Gul dari partai yang berkuasa – A.K., telah menghentikan usahanya untuk menduduki jabatan yang hanya bersifat seremonial.

Gul mengumumkan bahwa dia menarik pencalonannya sesudah parlemen Ahad ini gagal dalam dua kali usahanya untuk mencapai dua pertiga jumlah suara yang diperlukan bagi pemungutan suara untuk memilih presiden.

Mahkamah konstitusional Turki telah menolak hasil pemungutan suara yang pertama di parlemen akhir bulan lalu yang menghendaki Gul karena tidak cukup kuorum yang hadir untuk memberikan suara. Kontroversi ini menimbulkan demo besar oleh puluhan ribu warga Turki pro sekulerisme yang mengibar-ngibarkan bendera turun ke jalan hari Sabtu untuk menunjukkan keberpihakan pada pemerintahan sekuler. Rapat-rapat umum besar telah diselenggarakan di kota-kota Turki barat Canakkale dan Manisa.

PM Recep Tayyip Erdogan dan Menlu Gul menyangkal tuduhan itu. Sesudah pemungutan suara di parlemen itu, pihak militer mengeluarkan peringatan akan membela sekularisme. Para demonstran meminta kandidat presiden Partai AK yang berbasis-Islam mundur, dan menuntut agar Turki tetap menjadi negara sekuler penuh. Mereka juga membawa potret-potret Mustafa Kemal Attaturk yang meletakkan prinsip-prinsip sekuler sebagai bapak pendiri Turki moderen.

Juga hari Sabtu, dua partai oposisi kanan-tengah, Partai Jalan Sejati dan Partai Tanahair – mengumumkan penyatuan menjadi Partai Demokrat dalam menghadapi partai pemerintah dalam pemilu 22 Juli.