Dewan Keamanan PBB akan melakukan pemungutan suara Sabtu ini setelah mencapai kompromi mengenai resolusi yang akan mengenakan sanksi terhadap Korea Utara atas percobaan nuklir yang di-klaim negara itu.
Teks kompromi itu secara khusus mengesampingkan penggunaan kekerasan yang dipandang sebagai sikap mengalah pada Cina dan Rusia. Para pejabat kedua negara bertemu hari Jumat di Moskow dan mengatakan mereka menentang apa yang oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Larkov disebut “sanksi yang ekstrim”.
Rancangan resolusi PBB itu mencakup sanksi ekonomi dan persenjataan terhadap Korea Utara, termasuk larangan bepergian dan larangan di bidang keuangan.
Sementara itu para pejabat Amerika Serikat dan satu badan pemantau nuklir yang berkedudukan di Wina mengatakan, analisis data gempa dan sampel udara yang diambil setelah Korea Utara mengaku telah meledakkan piranti nuklir tidak menunjukkan bukti peledakan demikian. Tetapi mereka mengatakan hal itu tidak menutup kemungkinan percobaan nuklir telah diselenggarakan.