Petugas Pertolongan Filipina Hanya Temukan 57 Orang Selamat

Para pejabat di Filiina mengatakan, korban jiwa akibat bencana tanah longsong dahsyat yang mengubur desa Guinsaugon di Pulau Leyte Jumat pagi baru lalu mungkin mencapai 1800. Pihak berwenang mengatakan, para petugas pertolongan hanya menemukan 57 orang yang selamat dan kemungkinan untuk menemukan korban lain yang masih hidup sangat kecil. Sedikitnya 46 jenazah sudah ditemukan sampai sejauh ini.

Harapan muncul Sabtu kemarin ketika Presiden Gloria Arroyo menyampaikan laporan bahwa pesan teks elektronik diterima dari orang-orang yang masih hidup yang terkubur di gedung sekolah desa. Tetapi laporan itu tidak dapat dikukuhkan dan tidak ada yang selamat ditemukan di sekolah itu. Para pejabat mengatakan, upaya pertolongan terhambat oleh hujan terus menerus, jalan-jalan terputus dan Lumpur tidak stabil. Presiden Arroyo telah mengerahkan angkatan bersenjata dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Beberapa Negara, diantaranya Amerika memerikan bantuan dana dan militer.

Sementara, para pejabat di Filipina mengatakan, satu orang tewas dan sedikitnya 20 luka karena ledakan dekat pangkalan AS di mana tentara AS menurut rencana akan mulai latihan militer pekan ini. Para pejabat Angkatan Darat AS dan Filipina mengatakan, ledakan itu terjadi Sabtu malam di bar karaoke dekat gerbang ke pangkalan militer itu di Pulau Jolo, Filipina selatan. Dikatakan, tidak ada prajurit AS yang cedera dalam insiden itu. Ledakan tadi sedang diselidiki.

Para pejabat di Filipina melukiskan ledakan tadi sebagai serangan. Pihak berwajib mengatakan kelompok pemberontak yang dikenal dengan nama Abu Sayyaf diketahui aktif di Jolo. Sekurang-kurangnya 250 tentara AS menurut rencana akan menyertai satuan Angkatan Darat Filipina di pulau itu Senin untuk melakukan latihan militer dan misi kemanusiaan dua pekan.