Kontroversi Riset Sel Batang Terus Berlanjut

Sangat mengherankan mengapa warga Amerika tampaknya tidak pernah memiliki kesatuan pendapat mengenai kapan kehidupan dimulai. Pertanyaan itu mempengaruhi kampanye-kampanye pemilu, dan pekan ini menjadi pertanyaan penting yang diajukan kepada orang yang dicalonkan Presiden Bush untuk menjadi Ketua Mahkamah Agung.

Pertanyaan itu mengandung banyak aspek. Salah satu aspeknya menyangkut apakah aborsi sebaiknya dilegalisasi. Aspek lain menyangkut riset sel batang.

Orang yang menderita berbagai penyakit dapat ditolong, atau bahkan mungkin disembuhkan, kalau para ilmuwan menemukan cara untuk mewujudkan potensi sel batang.

Jadi tidak mengherankan kalau para penderita kanker, Alzheimer, Parkinson, cedera tulang belakang, stroke, luka bakar, penyakit jantung, diabetes dan berbagai penyakit lain menumpukan harapan pada riset sel batang.

Tiga tokoh terkenal membuat perhatian terfokus pada subyek ini. Presiden Ronald Reagan meninggal dunia tahun lalu setelah selama satu dasawarsa kesehatannya merosot karena Alzheimer. Christopher Reeves, aktor pemeran Superman, selama sembilan tahun lumpuh total karena kecelakaan menunggang kuda. Aktor Michael J. Fox, hidup secara aktif meskipun kelihatan bahwa ia menderita penyakit Parkinson.

Tetapi masalah politik menghambat proses riset sel batang. Riset yang paling menjanjikan dilakukan dengan sel batang yang diambil dari janin, yang mati dengan diambilnya sel batang. Mesipun janin ini biasanya adalah sisa dari prosedur pembuahan buatan dan tidak punya peluang sama sekali untuk hidup, para penentang riset sel batang dari kalangan agamis berpendapat bahwa mengambil sel batang sebelum janin mati sama halnya dengan mencabut nyawa manusia. Mereka percaya, kehidupan dimulai sejak konsepsi.

Presiden Bush sependapat. Dalam pidato nasional tahun 2001, kurang dari sebulan setelah serangan teroris 11 September, ia menyatakan kepihatinan mengenai “kultur yang menurunkan derajat kehidupan” dan mengatakan bahwa “meskipun kita semua penuh harap mengenai potensi riset sel batang, tidak seorangpun dapat menjamin bahwa pengetahuan ini akan terbukti memenuhi harapan yang telah ditimbulkan.” Ia memutuskan untuk memberlakukan pembatasan ketat mengenai pendanaan federal untuk riset sel batang.

Sebagian besar warga Amerika tidak sependapat. Mereka percaya, kehidupan manusia berawal pada waktu janin sudah lebih berkembang. Karenanya, sebagian besar warga Amerka mendukung riset sel batang. Tiga jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir mendapati bahwa sekitar 60 persen warga Amerika mendukung, dan 30 persen menantang riset sel batang. Keluarga Reagan, Reeves dan Fox mengeluarkan himbauan agar riset sel batang dipercepat.

Tetapi kaum agamis sayap kanan sangat bersemangat dalam menentang riset sel batang, dan telah berhasil menghambat proses itu melalui kegiatan politik yang lihai. Tahun lalu, warga Kalifornia melalui pemilu memutuskan untuk meminjam dana sebesar 3 milyar dolar untuk mendukung riset sel batang di negara bagian itu. Sebegitu jauh, manuver-manuver legislatif dan gugatan hukum berhasil mencegah riset sel batang di Kalifornia, karena tidak ada dana satu dolarpun yang dapat dikucurkan.

Di negara bagian Missouri berdiri Lembaga Stovers bagi Riset Kedokteran. Laboratorium ini bernilai 300 juta dolar dan telah merekrut hampir 200 ilmuwan dari berbagai tempat, termasuk Cina dan Australia. Tetapi kaum konservatif dalam badan legislatif Missouri telah merintangi dukungan bagi riset sel batang di laboratorium itu. Sebagian legislator bahkan mengancam akan meloloskan undang-undang yang akan mendakwa para ilmuwan dengan tuduhan pembunuhan kalau mereka melakukan eksperimen dengan sel batang janin. Itu tidak akan terjadi, tetapi Stovers begitu putus asa sehingga menghentikan perekrutan ilmuwan dan menghentikan rencana untuk mendirikan laboratorium besar baru.

Beberapa ilmuwan Amerika memperingatkan bahwa Amerika akan ketinggalan dalam bidang riset yang menjanjikan potensi manfat yang sangat besar ini. Seorang pakar belum lama ini mengatakan,”Terutama di Asia, kita lihat banyak sekali kemajuan yang tidak terjadi di Amerika.” Kemudian ia berbicara mengenai kemajuan dalam riset sel batang yang dicapai di Singapura, Seoul dan Syanghai.

Para pendukung riset sel batang sangat ingin mencegah Asia dan Amerika mengungguli Amerika dalam isu krusial ini. Mereka merupakan mayoritas di Amerika, tetapi para penentang riset sel batang terorganisasi jauh lebih baik, memiliki dana yang sangat besar, dan sedang berkuasa dalam pemerintahan. Perdebatan masih akan terus berlangsung.