Pemimpin Dunia Memuji Raja Fahd Memajukan Hubungan Baik Dengan Barat dan Kestabilan di Timur Tengah

Para pejabat Arab Saudi telah memulai persiapan bagi pemakaman Raja Fahd yang akan dilangsungkan di Ryadh hari ini. Raja Fahd meninggal dunia di rumah sakit Ryadh Senin pagi. Penguasa Arab Saudi itu diyakini berumur 82 tahun, dan telah menderita sakit selama beberapa bulan terakhir ini. Para pejabat mengatakan, tidak akan ada masa berkabung, dan bendera tidak akan dikibarkan setengah tiang, karena kedua tradisi itu bertentangan dengan ajaran Wahabisme. Adik Fahd, mantan Putra Mahkota Abdullah, menggantikan kedudukannya sebagai raja. Abdullah sudah menjadi penguasa de-facto sejak Fahd menderita stroke tahun 1995.

Raja Fahd dihormati karena bertanggungjawab atas tempat-tempat suci di Mekkah dan Medinah, dan mendukung cita-cita Islam. Ia adalah pendukung kuat pasukan Mujahidin yang melawan pendudukan Soviet atas Afghanistan pada tahun 1980an. Namun Raja Fahd membuat kaum ekstrimis Islam, termasuk Osama bin Laden, marah ketika mengizinkan tentara Amerika berada di Arab Saudi pada tahun 1990, setelah Irak menyerbu Kuwait. Pemerintahan Fahd memimpin tindakan terhadap kaum militan Islam di Arab Saudi, yang dimulai tahun 2003 dan berlangsung sampai sekarang.

Sementara itu, Presiden Bush mengatakan, ia sangat berduka mendengar kematian Raja Arab Saudi Fahd. Dalam pernyataan tertulis hari Senin, Presiden Bush menyebut Raja Fahd penguasa bijaksana yang telah menjadi sahabat Amerika selama puluhan tahun. Tahun 1990, Raja Fahd mengizinkan ayah Presiden Bush, George HW Bush, yang waktu itu adalah presiden Amerika, menempatkan pasukan Amerika di Arab Saudi setelah Irak menyerbu Kuwait. Hari Senin Presiden Bush juga menyampaikan ucapan selamat kepada Raja baru Arab Saudi, Abdullah. Presiden Bush mengatakan, Amerika ingin melanjutkan kemitraan dengan Arab Saudi.

Para pemimpin dunia lain juga memuji Raja Fahd sebagai tokoh yang memajukan hubungan baik dengan negara-negara Barat, dan kestabilan di Timur Tengah. Kanselir Jerman Gerhard Schroeder mengatakan, Raja Fahd menjalankan kebijakan berimbang yang membuatnya dihormati di seluruh dunia. Para pejabat Libanon memuji peran Raja Fahd dalam Perjanjian Taif tahun 1989 yang mengakhiri perang saudara Libanon. Banyak pemerintah negara Muslim menyatakan masa berkabung untuk Raja Fahd, yang sebagai Raja Saudi bertanggungjawab atas tempat-tempat suci di Mekkah dan Medinah.