Tentara AS Dukung Pencabutan Larangan Gay dalam Militer

Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates (kiri) dan Ketua Dewan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Laksamana Mike Mullen.

Sebuah laporan menyebut 70 persen dari puluhan ribu pasukan dan istri atau suami tentara yakin pencabutan larangan itu akan membawa pengaruh yang positif

Penelitian Departemen Pertahanan Amerika telah menyimpulkan bahwa pencabutan kebijakan yang melarang gay bertugas secara terbuka dalam militer beresiko rendah bagi pasukan.

Laporan yang dikeluarkan pada hari Selasa, mengatakan 70 persen dari puluhan ribu pasukan dan istri atau suami tentara yang disurvei yakin pencabutan larangan itu akan membawa pengaruh yang positif, baik dan buruk, atau tidak berpengaruh sama sekali.

Presiden Barack Obama mengatakan laporan tersebut mengukuhkan bahwa militer dapat mengakhiri kebijakan ”Don't Ask, Don't Tell" dan beralih ke kebijakan baru dengan cara yang bertanggung jawab yang menjamin kekuatan militer dan keamanan nasional. Presiden meminta kepada Senat agar mencabut larangan itu secepat mungkin.

Baik Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates maupun Ketua Dewan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Laksamana Mike Mullen secara terbuka mendukung pengakhiran kebijakan itu pada hari Selasa di Pentagon. Mereka mengatakan kepada wartawan bahwa penggunaan cukup waktu untuk bersiap-siap adalah kunci pelaksanaan yang berhasil pencabutan kebijakan tersebut.

Gates juga mendesak Senat agar mencabut larangan itu sebelum akhir tahun ini. Ia mengutarakan keprihatinannya bahwa tanpa keputusan legislatif, pengadilan dapat membuat keputusan untuk melaksanakan perubahan dengan mendadak.