Tautan-tautan Akses

Warga Amerika Dituduh Bunuh, Penggal Kepala Singa Zimbabwe


Seekor singa dekat Taman Nasional di Zimbabwe sedang menguap (foto: dok).
Seekor singa dekat Taman Nasional di Zimbabwe sedang menguap (foto: dok).

Pejabat dinas satwa liar di Zimbabwe menuduh seorang turis dari Amerika membunuh Cecil, salah satu singa paling tua dan paling ternama di Zimbabwe, tanpa izin setelah membayar dua orang sebesar $50 ribu (Rp 672,4 juta) yang kemudian memikat Cecil keluar dari habitatnya hingga tewas.

Singa itu dipancing keluar dari Taman Nasional Hwange menggunakan umpan dan kemudian ditembak oleh Walter James Palmer menggunakan busur, menurut ketua Satuan Tugas Pelestarian Zimbabwe (ZCTF), Johnny
Rodrigues.

Rodrigues mengatakan Palmer membayar Theo Bronkhorst, seorang pemburu, dan Honest Ndlovu, seorang pemilik taman satwa swasta, untuk memancing Cecil yang berusia 13 tahun. Bronkhorst dan Ndlovu akan menghadapi tuduhan perburuan ilegal, Rabu, di Hwange atas pembunuhan terhadap singa itu tanggal 1 Juli, ujar Rodrigues.

Palmer - yang menurut laporan media AS adalah seorang dokter gigi dari Minnesota - tidak dapat dimintai komentarnya. Seorang juru bicara bagi Palmer mengatakan bahwa Palmer berkeyakinan ia telah menembak singat tersebut.

"Sepanjang pengetahuan saya, Walter menganggap ialah yang telah menembak singa yang disebut bernama Cecil itu," ujar seorang juru bicara Palmer.

"Ia akan katakan pada Anda ia memiliki izin yang sah dan ia merekrut sejumlah pemandu profesional, jadi ia tidak membantah ia menembak singa itu. Ia adalah pemburu binatang besar, ia sudah pernah berburu di seluruh dunia."

Palmer belum diketahui keberadaannya tapi petugas telah menemukan kepala dan kulit Cecil yang akan digunakan sebagai bukti di pengadilan, ujar Rodrigues.

Cecil menjadi daya tarik yang populer bagi para pengunjung Taman Nasional Hwange dan sering tampil dalam berbagai pemotretan

Singa bukanlah spesies yang dilindungi di Zimbabwe. Jika terbukti bersalah, kedua pria Zimbabwe tersebut akan dikenakan denda $20 ribu (Rp 269 juta) tapi pengadilan juga dapat menjatuhkan hukuman penjara.

Penyelidikan menunjukkan pembunuhan Cecil ilegal karena singa tidak termasuk dalam kuota berburu pemilik lahan di mana Cecil ditembak. "Oleh karena itu, semua orang yang terlibat dalam kasus ini harus menghadap pengadilan dengan tuduhan pemburuan ilegal," ujarnya.

Zimbabwe mengeluarkan izin tahunan yang memungkinkan pemburu dari luar negeri untuk membunuh satwa liar seperti gajah, kerbau dan singa, mengatakan bahwa dana yang terkumpul dari biaya izin digunakan untuk membantu upaya pelestarian.

XS
SM
MD
LG