Tautan-tautan Akses

Rusia: ISIS Jaring Jutaan Dolar dari Barang Antik


Kuil Baal Shamin di kota kuno Palmyra, Suriah, yang sempat dikuasai kelompok Negara Islam (ISIS).
Kuil Baal Shamin di kota kuno Palmyra, Suriah, yang sempat dikuasai kelompok Negara Islam (ISIS).

Penyelundupan artefak diorganisir oleh divisi barang antik dalam tubuh ISIS, yang setara dengan sebuah kementerian sumber daya alam.

Kelompok militan Negara Islam (ISIS) di Suriah dan Irak menjaring antara US$150 juta dan $200 juta per tahun dari perdagangan ilegal barang-barang antik hasil jarahan, menurut Duta Besar Rusia untuk PBB dalam sebuah surat yang dirilis Rabu (6/4).

"Sekitar 100.000 benda budaya bernilai global penting, termasuk 4.500 situs arkeologis, sembilan diantaranya termasuk daftar Warisan Dunia UNESCO, ada di bawah kontrol Negara Islam di Suriah dan Irak," tulis Dubes Vitaly Churkin dalam suratnya untuk Dewan Keamanan PBB.

"Laba yang didapat kelompok Islamis itu dari perdagangan ilegal barang antik dan harta karun arkeologis diperkirakan mencapai $150-$200 juta per tahun," ujarnya.

Penyelundupan artefak, tulis Churkin, diorganisir oleh divisi barang antik dalam tubuh ISIS, yang setara dengan sebuah kementerian sumber daya alam. Hanya mereka yang memiliki izin dengan stempel dari divisi ini yang bisa menggali, memindahkan dan mengirim barang-barang antik.

Beberapa detail dari departamen kelompok itu sebelumnya telah diungkap kantor berita Reuters, yang mengkaji beberapa dokumen yang disita Pasukan Operasi Khusus AS dalam sebuah razia bulan Mei 2015 di Suriah.

Namun banyak detail dalam surat Churkin tampaknya baru.

Dubes Rusia tersebut, yang berulangkali menuduh Turki mendukung ISIS dengan membeli minyak dari kelompok itu, mengatakan bahwa barang-barang antik hasil jarahan sebagian besar diselundupkan lewat wilayah Turki.

"Pusat utama penyelundupan barang warisan budaya adalah kota Gaziantep di Turki, tempat barang-barang curian dijual di lelang-lelang ilegal dan kemudian lewat sebuah jaringan toko antik dan di pasar lokal," tulis Churkin.

Para pejabat Turki tidak dapat dimintai komentar mengenai tuduhan Rusia tersebut. Hubungan Rusia-Turki telah menegang sejak Turki menembak jatuh pesawat Rusia dekat perbatasan Suriah November lalu.

Churkin mengatakan perhiasan, koin dan barang curian lainnya dibawa ke kota-kota Izmir, Mersin dan Antalya di Turki, di mana kelompok-kelompok kriminal membuat dokumen palsu mengenai asal-usul benda-benda tersebut.

"Barang-barang antik tersebut kemudian ditawarkan kepada kolektor-kolektor dari beragam negara, umumnya lewat situs lelang internet seperti eBay dan toko-toko daring khusus," ujarnya.

"Baru-baru ini ISIS telah mengeksploitasi potensi sosial media lebih sering lagi untuk memangkas makelar dan menjual artefak langsung kepada pembeli," tambahnya.

EBay mengatakan tidak tahu menahu mengenai tuduhan menjual benda-benda jarahan tersebut dan sama sekali tidak memiliki ketertarikan menjual barang seperti itu. [hd]

XS
SM
MD
LG