Tautan-tautan Akses

Putin Tandatangani UU untuk Menutup “LSM yang Tidak Diinginkan”


Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: dok.)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: dok.)

Presiden Rusia Vladimir Putin hari Sabtu (23/5) menandatangani sebuah rancangan undang-undang menjadi undang-undang yang akan memberi jaksa kekuasaan untuk menyatakan LSM asing dan internasional yang “tidak diinginkan” di Rusia dan menutupnya.

Human Rights Watch dan Amnesti Internasional telah mengutuk langkah itu sebagai bagian dari “tindakan keji yang berkelanjutan untuk menekan kehidupan masyarakat madani.”

UU itu merupakan bagian dari kampanye Kremlin untuk membungkam para pembangkang, yang semakin diintensifkan setelah Putin memulai masa jabatan ketiganya tahun 2012. Kembalinya Putin ke tampuk pemerintahan telah memicu demonstrasi jalanan yang menurut Putin disulut oleh Amerika. Kecurigaan Rusia atas niat Barat itu semakin memuncak dengan terjadinya ketegangan terkait peran Rusia dalam konflik di Ukraina.

UU baru Rusia itu memperbolehkan jaksa untuk menyatakan LSM yang tidak diinginkan jika menimbulkan ancaman pada konstitusi Rusia, pertahanan atau keamanannya.

Beberapa undang-undang yang diloloskan dalam beberapa tahun terakhir ini sudah meningkatkan tekanan terhadap LSM-LSM Rusia, khususnya yang menerima dana dari pihak asing. Beberapa aktivis HAM khawatir UU baru itu akan digunakan untuk memperluas penumpasan terhadap cabang-cabang LSM internasional di Rusia dan aktivis Rusia yang bekerja pada LSM tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf mengatakan Amerika “sangat prihatin” dengan UU baru itu, menyebutnya “contoh lebih luas meningkatnya penumpasan yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap suara-suara independen dan langkah-langah yang disengaja untuk mengisolasi warga Rusia dari dunia.”

XS
SM
MD
LG