Tautan-tautan Akses

Program 'Food on the 15th' Ajarkan Anak Peduli Kaum Duafa


Siswa sekolah dasar ini mulai diajari untuk peduli dan berbagi semenjak dini dengan program 'Food On The 15th' (Foto: dok)
Siswa sekolah dasar ini mulai diajari untuk peduli dan berbagi semenjak dini dengan program 'Food On The 15th' (Foto: dok)

Seorang ibu di Maryland memulai 'Food on the 15th', program nirlaba yang melibatkan anak-anak sekolah untuk membantu orang yang memerlukan bantuan.

Tiap tanggal 15 setiap bulan sebuah kelas di SD Pointers Run di Maryland, dipenuhi sukarelawan. Murid-murid, seperti Campbell Snoddy, mengumpulkan makanan hasil sumbangan anak-anak dan orangtua dari tiap kelas.

Pertama, murid-murid memeriksa apakah makanan itu kadaluwarsa atau tidak, lalu mereka memilah-milah sesuai jenisnya, serta menaruh kaleng-kaleng dan kotak-kotak makanan itu ke dalam tas-tas, untuk diantarkan ke warga manula yang kurang mampu.

Kegiatan itu dimulai Julie Rosenthal enam tahun lalu dengan mendirikan 'Food on the 15th, program nirlaba yang melibatkan anak-anak sekolah untuk membantu orang-orang yang memerlukan bantuan. "Saya ingin mengajarkan anak perempuan saya menjadi dermawan, menolong sesama yang kurang beruntung dalam komunitas kami. Saya juga ingin mengajarkan hal ini kepada anak-anak lain,” paparnya.

Pada waktu itu anak perempuan Rosenthal, Jenny Mandle, duduk di kelas 5 SD. Sekarang ia berusia 15 tahun dan masih terlibat dalam program itu. "Jujur saja, dulunya saya kira makanan itu dari lemari makan, seperti uang yang dipetik dari pohon. Saya tidak sadar bahwa ada orang di komunitas tempat saya tinggal, tidak punya makanan tiap bulan,” ujar Mandle.

Anak-anak dan orangtua mereka selalu mengantarkan makanan kaleng itu sekitar tanggal 15 tiap bulan, ketika uang pensiun bulanan mulai habis dan keputusan sulit harus diambil, apakah uang itu dipergunakan untuk membeli makanan atau keperluan lain. Anak-anak bertemu muka langsung dengan mereka yang kurang beruntung itu.

Linda Testerman, salah seorang manula, mengatakan bahwa ia juga senang bertemu anak-anak. Anak-anak juga memperoleh kepuasan tersendiri dapat membantu mereka yang kekurangan. "Sungguh membahagiakan, bisa membuat para manula senang,” kata Snoddy.

Sofia Merkowitz, relawan 'Food on the 15th', mengaku menyukai kegiatan ini, karena memberinya rasa tenteram dengan memberikan makanan kepada mereka yang membutuhkan.

"Kami ingin anak-anak memiliki pengalaman mengantarkan sendiri makanan kepada orang yang memerlukan, sehingga mereka merasa bahwa mereka telah berbuat baik untuk kehidupan seseorang,” papar Rosenthal.

Program itu dimulai dengan satu sekolah yang mengirimkan 30 tas berisi makanan. Jumlah itu bertambah tiap tahun, dan kini melibatkan sepuluh sekolah dan beberapa gereja. Sejauh ini, sudah lebih dari 12.000 tas berisi makanan disumbangkan. Rosenthal mengatakan, sasarannya adalah memperluas program 'Food on the 15th' itu ke seluruh Amerika dan seluruh dunia.
XS
SM
MD
LG