Mantan Presiden Paraguay, Fernando Lugo di Asuncion, (21/6).
Parlemen Paraguay Pecat Presiden Fernando Lugo
Anggota parlemen Paraguay memecat Presiden Fernando Lugo setelah gagal menggusur petani dan menewaskan 11 di antara mereka, pekan lalu.
Segera setelah sidang parlemen Paraguay memutuskan pelengseran jabatan terhadap dirinya, Jumat (22/6), Presiden Paraguay Fernando Lugo menyatakan ia menerima keputusan Kongres, namun mengatakan demokrasi Paraguay sangat tercoreng.
Hari Kamis, majelis rendah Kongres memberi suara dalam sidang impeachment untuk menurunkan Lugo dari jabatannya sebagai Presiden Paraguay. Hari Jumat, Senat memutuskan untuk memecat Presiden Fernando Lugo. Lawan politik Lugo menguasai kedua majelis Kongres Paraguay.
Ribuan pendukung Lugo hari Jumat berkumpul di luar Kongres, mencoba menerobos garis polisi ketika putusan diberikan. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sesuai konstitusi, wakil Presiden Federico Franco (kanan) menggantikan posisi Fernando Lugo (kiri), sebagai Presiden Paraguay.
Sesuai konstitusi Paraguay, Lugo digantikan Wakil Presiden Federico Franco, yang selama ini menjadi lawan kuat presiden.
Pekan lalu, Lugo memerintahkan polisi mengusir sekelompok petani yang menguasai perkebunan swasta secara liar. Petani menyatakan tanah itu diperoleh secara ilegal. Kekerasan terjadi, menyebabkan 11 petani dan enam petugas tewas.
Presiden Lugo adalah mantan uskup Katolik Roma yang terpilih tahun 2008 dengan janji membantu orang miskin dan membagi tanah secara adil.
