Tautan-tautan Akses

Orangtua Korban Bom Boston Tak Ingin Pelaku Dihukum Mati


Keluarga Martin Richard, dari kiri, ibunya, Denise, kakaknya, Henry, dan ayahnya, Bill Richard, bersama mantan Walikota Boston Tom Menino, kanan, pada acara peringatan setahun bom Boston (5/4).
Keluarga Martin Richard, dari kiri, ibunya, Denise, kakaknya, Henry, dan ayahnya, Bill Richard, bersama mantan Walikota Boston Tom Menino, kanan, pada acara peringatan setahun bom Boston (5/4).

Orangtua korban termuda bom Marathon Boston mendesak pemerintah federal untuk mempertimbangkan agar tidak menuntut hukuman mati bagi terdakwa yang telah dinyatakan bersalah.

Bill dan Denise Richard, yang putranya berusia 8 tahun, Martin, adalah salah satu dari tiga orang yang tewas dalam ledakan 5 April 2013 di garis finish marathon, mengatakan dalam artikel halaman depan harian Boston Globe, Jumat, bahwa menjatuhkan hukuman mati kepada Dzhokhar Tsarnaev dapat mendatangkan proses hukum yang berlarut-larut.

"Kami mendukung bila Departemen Kehakiman memutuskan tidak menuntut hukuman mati dan sebagai gantinya, terdakwa menghabiskan sisa hidupnya di penjara tanpa kemungkinan bebas lebih cepat dan melepaskan haknya untuk naik banding," tulis mereka.

Putri mereka, Jane, 7 tahun saat pemboman, kehilangan satu kaki dalam ledakan, sementara Bill dan Denise dua-duanya menderita cidera.

"Kami sangat paham dengan kekejaman dan kebrutalan aksi kriminal yang ia lakukan. Kami ada di sana. Kami mengalaminya. Terdakwa membunuh putra kami, menyebabkan putri kami cacat, dan mencuri sebagian jiwa kami. Kami mengerti pemerintah memiliki alasannya untuk menuntut hukuman mati, tapi pengajuan hukuman tersebut dapat mendatangkan proses banding bertahun-tahun dan akan memperpanjang waktu di mana mereka harus mengingat hari yang paling menyakitkan dalam hidup kami," tulis mereka.

​Mereka menambahkan bahwa ketika Tsarnaev tidak lagi menjadi pusat perhatian media, mereka dapat mulai membangung kembali kehidupan keluarga mereka.

Keluarga Richard tidak pernah menyebut Tsarnaev dengan namanya, hanya menyebut ia sebagai "terdakwa," dan menekankan bahwa mereka tidak berbicara mewakili keluarga korban yang lain.

Jaksa AS bagi Boston Carmen Ortiz mengatakan ia mengetahui posisi keluarga Richards, tapi ia tidak dapat berkomentar secara spesifik.

"Tapi saya sudah mengatakan kepada Bill dan Denise, saya peduli dengan pandangan mereka dan pandangan keluarga-keluarga korban lain dan para penyintas," kata Ortiz.

Walikota Boston Marty Walsh, yang merupakan kerabat keluarga Richards, mengatakan WBZ-AM ia menghargai sudut pandang mereka.

Jennifer Lemmerman, saudara perempuan Sean Collier, polisi Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang tewas dibunuh Tsarnaev dan kakaknya beberapa hari setelah pemboman, juga telah angkat bicara menentang hukuman mati dalam halaman Facebook-nya, dalam beberapa posting yang kini sudah dihapus.

Keluarga korban-korban lainnya telah menyatakan mendukung hukuman mati.

Persidangan yang akan memutuskan hukuman bagi Tsarnaev akan mulai berlangsung, Selasa, sehari setelah berlangsungnya marathon Boston tahun ini.

XS
SM
MD
LG