Tautan-tautan Akses

Mahasiswa Indonesia Terkena Dampak Badai Salju di AS


Warga mengeruk salju yang menimbun mobil di kota Boston, Sabtu (9/2), akibat badai salju. (AP/Gene J. Puskar)
Warga mengeruk salju yang menimbun mobil di kota Boston, Sabtu (9/2), akibat badai salju. (AP/Gene J. Puskar)

Mahasiswa Indonesia yang bermukim di Boston dan New York ikut terkena dampak badai salju dahsyat yang melanda kawasan itu mulai Jumat (8/2).

Bayu Dewanto dan istrinya Irma tidak pernah membayangkan jika tahun pertama masa kuliah di Hult International Business School di kota Boston, negara bagian Massachusets akan diwarnai dengan dua badai dahsyat. Pertama, super badai Sandy yang ikut menghantam kawasan itu pada Oktober lalu. Kedua, badai salju Nemo yang hingga kini masih melanda Boston.

Sebagai orang Asia yang tidak pernah merasakan musim dingin, Irma mengaku sangat kaget melihat dahsyatnya badai salju Nemo.

“Sebenarnya ketika dua hari lalu walikota Boston memperingatkan adanya badai salju dan warga diminta bersiap2, kami masih belum deg-degan. Tapi setelah Gubernur Massachusetts umumkan kondisi darurat, baru panic. Apalagi melihat toko2 diserbu,” ujar Irma, sambil menambahkan bahwa mereka sempat menambah stok makanan sesuai anjuran.

Mahasiswa lainnya, Riana, sangat khawatir melihat turunnya salju sedemikian cepat hingga kini mencapai sekitar 1,5 meter. Namun ia masih merasa bersyukur karena listrik tidak padam.

“Bedanya dengan badai Sandy yang sempat mengalami pemadaman listrik, tapi badai salju ini tidak. Melihat status media sosial teman-teman di sini banyak yang mati lampu dan sampai hari ini kedinginan karena pemanas tidak bisa menyala. Mereka juga terpaksa hanya mengkonsumsi sereal saja. Saya sekeluarga, alhamdulillah masih hangat, bisa nonton TV dan mengikuti perkembangan badai dari Internet,” ujarnya.

Hingga Minggu (10/2), status kondisi darurat di Boston masih belum dicabut dan layanan transportasi umum masih belum pulih.

“Hingga hari ini status daruat masih diberlakukan. Larangan berkendara di jalan raya juga masih berlaku. Sebagian layanan kereta api bawah tanah sudah beroperasi, tapi sangat terbatas. Paling dari beberapa jalur hanya satu yang jalan. Bisa dibilang 80 persen transportasi masih lumpuh,” ujar Irma.

Boston yang dikenal sebagai “kota mahasiswa” di Amerika dihuni oleh sekitar 650 ribu jiwa. Boston merupakan salah satu kota yang paling parah dilanda badai salju Nemo, yang sejauh ini telah menewaskan sembilan orang.
XS
SM
MD
LG