Tautan-tautan Akses

Korea Selatan Tolak Registrasi Uber, Bersumpah Akan Tutup Perusahaan


Kantor pusat Uber di San Francisco.
Kantor pusat Uber di San Francisco.

Kementerian Perhubungan mengatakan sistem registrasi taksi paralel tidak dapat diterima dalam sebuah pasar yang sudah kelebihan pasokan taksi.

Korea Selatan pada Kamis (5/2) menolak sistem registrasi pengemudi baru perusahaan taksi daring Uber Technologies Inc, dan bersumpah akan menutup operasi perusahaan AS tersebut.

Uber pada Rabu mengusulkan sistem registrasi untuk memungkinkan para pengemudi beroperasi secara legal di ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut, tempat CEO Travis Kalanick dan kepala unit Korea Selatan telah didakwa melanggar aturan-aturan perizinan.

Namun Kementerian Perhubungan mengatakan sistem registrasi taksi paralel tidak dapat diterima dalam sebuah pasar yang sudah kelebihan pasokan taksi.

"Mengantar pelanggan dengan mobil pribadi atau sewaan dan menerima pembayaran untuknya adalah jelas ilegal. Perusahaan itu mengabaikan aturan lokal dengan menyatakan niatnya untuk melanjutkan operasi-operasi tersebut," ujar Kementerian tersebut dalam pernyataan tertulis.

Badan pemerintah itu mengatakan akan terus membatasi aktivitas Uber dan bekerja dengan anggota parlemen untuk melarang layanannya.

Uber yang berusia empat tahun, yang membantu pengguna mencari layanan seperti taksi di ponsel pintar, telah mengundang kritik di seluruh dunia, bahkan saat layanan ini terus berkembang dengan pesat di lebih dari 250 kota di seluruh dunia.

Pada Januari, kota Seoul mulai menawarkan bayaran sampai 1 juta won (US$929) bagi orang-orang yang melaporkan mereka yang menyediakan layanan transportasi lewat Uber.

Di Eropa, Uber menghadapi perintah pengadilan di Belgia, Perancis, Jerman, Belanda dan Spanyol karena melanggar aturan perizinan taksi. (Reuters)

XS
SM
MD
LG